Oleh : Didik Darmanto
Semalem seperti biasa setelah anak-anak tidur, ane ngobrol santai sama istri. Doi cerita soal lelaki bersorban yang poligami, tanpa sepengetahuan istri. Dan kini si istri nuntut cerai.
Kata istri ane, curhatannya itu viral, dan mengundang airmata. Ane sendiri belum membacanya, karena keburu bingung saat istri meninju ane dengan satu pernyataan: "sebenarnya kenapa sih laki-laki tertarik untuk menikah lagi?"
Ane dalam posisi tidak tertarik untuk menikah lagi. Jadi tidak tahu jawaban pastinya. Tapi sebagai laki-laki dengan insting pejantan, bolehlah ane mereka-reka, kalau salah satu alasan nikah lagi adalah alasan kesenangan. (Mohon maaf tidak bermaksud menyinggung pelaku poligami, maupun ajaran tentang poligami)
Jadi gini, waktu awal nikah kita pernah kepikir ngga sih gan, bahwa someday akan jatuh cinta lagi seperti saat itu kita mencintai dia? Ane yakin jawabannya: enggak.
Masa bulan madu, masa lagi ganas-ganasnya, mana ada kepikir kawin lagi.
Tapi lihatlah nyatanya. Jatuh cinta kedua, ketiga, keempat kalinya itu bisa saja terjadi. Alasannya biasanya seputar:
1. Wanita baru lebih cantik dan seksi (akuilah ini faktor terpenting)
2. Wanita baru lebih perhatian
3. Butuh tantangan dalam rumahtangga.
Nah, mari kita bahas satu per satu.
#cantik_dan_seksi
Kenapa sih selalu saja ada wanita yang lebih cantik dari istri kita? Jawabannya karena dia belum jadi istri kita.
Yoi gan, as simple as that.
Sekarang iya, doi cantik, dandan, full make up, seksi, body terjaga. Nah coba deh ente kawinin. Tunggu 2 tahun kemudian. Yakin masih sama?
Cantik dan seksinya wanita lain, itu semu. Percaya sama ane.
#perhatian
Kenapa sih dia lebih perhatian dari istriku?
Kenapa ya, kalo ngobrol sama dia lebih seru rasanya? Beda kalo ngobrol sama istri. Yang dibahas SPP anak mulu. Belum lagi kalau anak panas, batuk, pilek....😪
Kenapa ngobrol sama wanita lain lebih seru gan?
Ya karena dia bukan istri kita!
Jadi gini gan.. Istri kan bagian dari diri kita. Partner mengarungi hidup. Jadi wajar kalau apa yang kita bicarakan adalah soal keluarga, soal masa depan, soal keuangan, yang kadang isi obrolan itu jadi menjemukan.
Ya soal biaya listrik naik, soal biaya les anak-anak, soal mertua yang sakit, soal renovasi rumah, soal tabungan hari tua. Kita bicarakan hal yang menyangkut diri kita. Dan ini tidak ringan.
Coba bandingkan kalau kita ngobrol dengan yang lain. Kenapa jadi terkesan seru, karena obrolan kita ngga ada unsur kepusingan dalam hidup. Free. Santai.
Nah, coba ente kawinin itu wanita. Tunggu 2 tahun kemudian. Akankah ente kangen dengan obrolan seru tadi?
#butuhTantangan
Nah ini yang ane ngga habis pikir. Kurang tantangan apa coba kita ini, ngehidupin anak bini. Dia yang baru, terlihat lebih menantang karena bukan istri kita. Ngga serumah dengan kita.
Coba deh ente kawinin. Tantangan indah itu ane jamin akan kelar. Berganti jadi tantangan seumur hidup yang belum tentu bisa ente jalani.
Belum kalau bicara soal "kutukan sosial". Ngeri gan..
Dituntut adil. Kudu mengayomi keluarga kedua istri. Menghibur anak-anak yang bisa aja kena bully "eh bokap lo kawin lagi ya?" (Percayalah ngga ada anak yang batinnya senang diberi pertanyaan macam ini)
Semua tantangan ini, kalau ditimbang, jauh lebih menyulitkan dari pada punya istri tunggal.
Kalau ente memang sudah siap, bisa berlaku adil, kuat dari segi materi maupun performa, lanjutkan gan, ane dukung.
Tapi kalau ente masih cangcimen kaya ane, nafkah seadanya, badan juga masuk angin mulu banyak kerokannya...
Udah lah gan, satu aja ini kita jabanin.
Insya Allah kalau ente tahu apa makna berumah tangga. Ane yakin, meski di sana banyak yang cantik dan seksi, ngga akan agan berpaling.
Percaya gan 👍
Salam cinta istri
Didik Darmanto
FB : Hilmi Firdausi
0 komentar:
Posting Komentar