Penulis : Dr Muhammad Arifin Badri
Tadi pagi, ada seorang ibu ibu bertanya melalui secarik kertas, inti pertanyaannya: Saya rajin ibadah, menghadiri pengajian dan lainnya, namun suami saya malas ibadah, apa ini juga termasuk bagian dari taqdir Allah yang baik atau buruk? dan apa yang harus saya lakukan?
Menanggapi pertanyaan ibu ini, saya berkata: ibu harus optimis bahwa ini adalah taqdir baik untuk ibu yang harus disyukuri, bukan takdir buruk yang layak diratapi atau disesali.
Memiliki suami yang malas ibadah, malas menghadiri pengajian bisa jadi adalah cara Allah untuk membuka pintu ibadah bagi ibu, sehingga ibu terus berusaha mengajak suami, menasehati suami, bersabar menghadapi kebodohan suami dan terus merintih di hadapan Allah memohonkan hidayah untuk suami. Bisa jadi ini adalah jalan surga teruntuk ibu.
Sebagaimana pernikahan ibu dengannya bisa jadi juga merupakan cara Allah untuk menyelamatkan suami ibu dari siksa neraka, andai ia menikah dengan wanita lain, bisa jadi ia lepas kontrol dan hanyut dalam dosa bahkan kekufuran.
Semoga masing masing dari ibu dan suami ibu mendapat pasangan yang paling tepat untuk bisa bersama sama masuk surga.
Allah Ta'ala berfirman:
وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا
Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.(Al Furqan 20)
Sebagian ahli tafsir menjelaskan ayat di atas dengan berkata: Setiap rasul adalah ujian bagi ummatnya, dan juga sebagai ujian bagi orang yang patuh dan juga bagi para pelaku maksiat, dan sebaliknya para rasul diuji dengan diperintahkan untuk mendakwahi ummatnya. Orang kaya diuji dengan adanya orang miskin, sebaliknyapun demikian orang miskin diuji dengan adanya orang kaya. Dan demikian seterusnya, semua kelompok manusia, dalam kehidupan dunia ini, tempat cobaan dan ujian. (Tafsir As Sa'di 580)
Bagaimana dengan anda bersama pasangan anda sobat?
@Dr Muhammad Arifin Badri
0 komentar:
Posting Komentar