Selasa, 30 Januari 2018

Antara ruh, dzikir dan keputusan

LEdisi: Tazkiyyatunnafs (30/01/2018)

Oleh: Dian Abdillah, S.Pd.
Pernahkah kita bertanya darimanakah keputusan yang kita ambil itu datang?. Kita sering mengambil keputusan dalam kehidupan kita. Dan kadang keputusan yang sangat menentukan tentang hidup itu sendiri. bahkan sebetulnya keputusan selalu diambil dalam setiap langkah hidup kita. Maka tak heran ketika dikatakan bahwa hidup ini adalah pilihan. secara tegas Allah SWT menggambarkannya.
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.(Q.S. Asy-Syams Ayat 8)
Sekali lagi,darimanakah keputusan yang kita ambil itu datang?. Dalam sebuah vidio pendeknya seorang motivator indonesia terkenal Mario teguh mengatakan bahwa keputusan itu diambil oleh jiwa. Yaitu bagian tubuh yang sering disebut juga sebagai ruh. Ruh inilah yang bertugas mengambil sebuah keputusan yang kemudian diekpresikan oleh jasad kita. Baik dalam bentuk ucapan, tindakan, termasuk perasaan. jika kita kaitkan dengan ayat diatas maka sangat cocok bahwa yang mengambil keputusan itu adalah jiwa atau ruh karena Allah SWT menyebutkan dalam ayat tersebut dengan dhomir (ها) yang dimaksudkan yaitu kata nafs di ayat sebelumnya yang berarti jiwa atau ruh. Singkatnya yang bertugas mengambil keputusan dalam diri kita adalah ruh.
Sampai disini dapat kita fahami kenapa Allah Swt sangat memperhatikan dengan yang namanya ruh ini. Bahkan telah mengkonsep obat agar ruh ini tetap hidup dan bersih yaitu dengan dzikir dan ritual ibadah lainnya. Karena ternyata ruh inilah yang menentukan sebuah keputusan dalam diri kita.
Maka menjadi sebuah masalah besar ketika ruh ini tidak hidup atau mati. Akan banyak masalah yang seharusnya diputuskan tetapi karena ruhnya tidak hidup maka masalahpun tidak terputuskan yang akhirnya timbul masalah baru. dari masalah baru timbul lagi masalah baru dan begitu seterusnya yang akhirnya berujung pada hidup galau, tindakan tak jelas, dan masalah semakin menumpuk. Bisa dibayangkan hiduppun semakin rumit.
Sungguh benar lisan Rasulullah ﷺ yang telah bersabda:
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ مَثَلُ الْحَىِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan tidak berdzikir bagaikan orang hidup dan orang mati.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Musa Al-‘Asy’ari radhiyallahu’anhu]
Smoga Allah ﷻ senantiasa membimbing kita agar terus berdzikir kepadanya dalam ibadah yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ.

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net