KU DEKAP CINTAKU HINGGA KE SYURGA

Jika Cinta sudah melekàt. Hati ingin slalu dekat. Karena Cintaku padamu Lebih Hebat.

Ust.Arifin ilham : Berbeda Tetapi Tetap Sayang

SubhanAllah walhamdulillah kanda tercinta fillah ustadz DR Kholid Basalam adalah seorang mujahid da'wah yg juga seorang pengusaha sukses dg PT Ajwad -nya.

Sebuah pesan tentang ilmu dari Imam Syafi'i

Salah satu Imam Mahzab, yang ajarannya banyak digunakan muslim Indonesia. Dan beliau berpesan.

Rabu, 31 Mei 2017

BAGAIMANA UCAPAN IDUL FITRI YANG SESUAI SUNNAH?

Oleh :Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
Sehubungan dengan akan datangnya Idul Fitri, sering kita dengar tersebar ucapan:
“MOHON MAAF LAHIR & BATHIN ”
Seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus untuk minta maaf.
Sungguh sebuah kekeliruan, karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.
Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri...
Demikian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,, mengajarkan kita
Tidak ada satu ayat Qur'an ataupun suatu Hadits yang menunjukan keharusan mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin” disaat-saat Idul Fitri.
Satu lagi, saat Idul Fitri, yakni mengucapan :
"MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN".
Arti dari ucapan tersebut adalah :
“Kita kembali dan meraih kemenangan”
KITA MAU KEMBALI KEMANA?
Apa pada ketaatan atau kemaksiatan?
Meraih kemenangan?
Kemenangan apa?
Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan?
Satu hal lagi yang mestik dipahami, setiap kali ada yang mengucapkan
Minal ‘Aidin wal Faizin
Lantas diikuti dengan kalimat,
Mohon Maaf Lahir dan Batin ”.
Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh KELIRU luar biasa...
Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia atau negara-negara lain....

PASTI PADA BINGUNG....
Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita HINDARI.
Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , yaitu :
✔"TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM"
(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).✔
Jadi lebih baik, ucapan / SMS /BBM / WA,, kita :
✔" Selamat Idul Fitri. Taqobbalallahu minna wa minkum "✔
Barakallahu Fiikum
Kewajiban kita hanya men-syiar kan selebihnya kembalikan kepada masing-masing.. Krn kita tdk bisa memberi hidayah kpd orang lain hanya Allah lah yg bisa memberi hidayah kepada hamba NYA yg IA kehendaki
Semoga bermanfaat...
Allahu a'lam

Selasa, 30 Mei 2017

Hukum-hukum Puasanya orang yang melakukan perjalanan Jauh

Puasanya orang yang melakukan perjalanan

Sering kita melihat di bulan Ramadhan terutama di saat-saat mudik lebaran, banyak orang yang bersafar tidak menjalankan puasa. Yang mereka pahami bahwa kalau bersafar sah-sah saja tidak puasa. Jika memang kesulitan ketika safar untuk menjalankan puasa, lantas ia tidak puasa, maka itu dibolehkan berdasarkan kesepakatan ulama. Namun bagaimanakah jika safar tersebut tidak ada kesulitan apa-apa, dari rumah saja memakai mobil ber-AC, lantas ia pun menaiki pesawat yang hanya duduk satu jam dan sama sekali tidak ada kesulitan apa-apa ketika safar. Bagaimanakah kondisi yang terakhir ini? Apakah lebih baik berpuasa karena tidak ada kesulitan apa-apa ketika safar ataukah lebih baik berbuka (tidak berpuasa)? Mudah-mudahan pembahasan ini akan semakin mencerahkan bagi siapa saja yang ingin mengambil pelajaran.

Hukum-hukum Puasa bagi Musafir ?

Pertama : Keringanan Bagi Musafir
Musafir, orang yang melakukan perjalanan jauh dibolehkan berbuka dan tidak diwajibkan berpuasa, berdasarkan dalil Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma’. Allah ta’ala berfirman,
ﻓَﻤَﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻨﻜُﻢ ﻣَّﺮِﻳﻀًﺎ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻌِﺪَّﺓٌ ﻣِّﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺃُﺧَﺮَ
“Maka siapa diantara kalian yang sakit atau dalam perjalanan jauh (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain (di luar Ramadhan).” [Al-Baqoroh: 184]
Dan firman Allah ta’ala,
ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺮِﻳﻀًﺎ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻌِﺪَّﺓٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺃُﺧَﺮَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟْﻴُﺴْﺮَ ﻭَﻟَﺎ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟْﻌُﺴْﺮَ
“Dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” [Al-Baqoroh: 185]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﺿَﻊَ ﺷَﻄْﺮَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ، ﺃَﻭْ ﻧِﺼْﻒَ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻮْﻡَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮِ، ﻭَﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺿِﻊِ، ﺃَﻭِ ﺍﻟْﺤُﺒْﻠَﻰ
“Sesungguhnya Allah ta’ala meringankan sebagian sholat atau separuh sholat dan puasa dari musafir dan dari wanita menyusui atau wanita hamil.” [HR. Abu Daud dari Anas bin Malik Al-Ka’bi radhiyallahu’anhu, Shahih Abi Daud : 2083]
Al-‘Allaamah Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
ﻭﻗﺪ ﺃﺟﻤﻊ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺃﻧﻪ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻠﻤﺴﺎﻓﺮ ﺍﻟﻔﻄﺮ
“Ulama sepakat bahwa dibolehkan bagi musafir untuk berbuka.” [ Asy-Syarhul Mumti’ , 6/326]

Kedua: Bolehkah Musafir Berpuasa?
➡ Kondisinya ada tiga:
1) Apabila musafir berpuasa akan membahayakannya atau sangat memberatkannya maka hukumnya haram, sebagaimana firman Allah ta’ala,
ﻭَﻻَ ﺗَﻘْﺘُﻠُﻮﺍْ ﺃَﻧﻔُﺴَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻛَﺎﻥَ ﺑِﻜُﻢْ ﺭَﺣِﻴﻤًﺎ
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” [An-Nisa’: 29]
Dan firman Allah ta’ala,
ﻭَﻻَ ﺗُﻠْﻘُﻮﺍْ ﺑِﺄَﻳْﺪِﻳﻜُﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺘَّﻬْﻠُﻜَﺔِ
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” [Al-Baqoroh: 195]
Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata,
ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺧَﺮَﺝَ ﻋَﺎﻡَ ﺍﻟْﻔَﺘْﺢِ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻜَّﺔَ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻓَﺼَﺎﻡَ ﺣَﺘَّﻰ ﺑَﻠَﻎَ ﻛُﺮَﺍﻉَ ﺍﻟْﻐَﻤِﻴﻢِ، ﻓَﺼَﺎﻡَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ، ﺛُﻢَّ ﺩَﻋَﺎ ﺑِﻘَﺪَﺡٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ ﻓَﺮَﻓَﻌَﻪُ، ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﻈَﺮَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ، ﺛُﻢَّ ﺷَﺮِﺏَ، ﻓَﻘِﻴﻞَ ﻟَﻪُ ﺑَﻌْﺪَ ﺫَﻟِﻚَ : ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻗَﺪْ ﺻَﺎﻡَ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺍﻟْﻌُﺼَﺎﺓُ، ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺍﻟْﻌُﺼَﺎﺓُ
“Bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam keluar menuju Makkah di tahun Fathu Makkah di bulan Ramadhan, beliau ketika itu sedang berpuasa sampai tiba di bukit lembah Al-Ghamim, dan manusia ketika itu juga berpuasa, maka beliau meminta segelas air, lalu mengangkatnya agar manusia dapat melihatnya, kemudian beliau minum, maka dikatakan kepada beliau setelah itu: Sesungguhnya sebagian manusia masih ada yang berpuasa. Beliau bersabda: Mereka adalah orang-orang yang bermaksiat, mereka adalah orang-orang yang bermaksiat.” [HR. Muslim]
2) Apabila musafir berpuasa akan memberatkannya, namun ia masih mampu untuk berpuasa maka hukumnya makruh, berdasarkan hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma, beliau berkata,
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓِﻲ ﺳَﻔَﺮٍ، ﻓَﺮَﺃَﻯ ﺯِﺣَﺎﻣًﺎ ﻭَﺭَﺟُﻠًﺎ ﻗَﺪْ ﻇُﻠِّﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﻫَﺬَﺍ؟ ﻓَﻘَﺎﻟُﻮﺍ : ﺻَﺎﺋِﻢٌ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺒِﺮِّ ﺍﻟﺼَّﻮْﻡُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ
“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah melihat kerumunan orang dan seseorang yang dinaungi (karena kepayahan). Beliau pun bersabda: Ada apa dengannya? Mereka berkata: Dia sedang puasa. Maka beliau bersabda: Tidak termasuk kebaikan, melakukan puasa ketika safar.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat An-Nasaai,
ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﺃَﻥْ ﺗَﺼُﻮﻣُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ، ﻭَﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺮُﺧْﺼَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺭَﺧَّﺺَ ﻟَﻜُﻢْ ﻓَﺎﻗْﺒَﻠُﻮﻫَﺎ
“Sesungguhnya tidak termasuk kebaikan, kalian berpuasa ketika safar, hendaklah terhadap keringanan dari Allah yang Dia berikan kepada kalian, terimalah.” [HR. An-Nasaai dalam As-Sunan Al-Kubro dari Jabir radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 1054]
Dan sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﻥْ ﺗُﺆْﺗَﻰ ﺭُﺧَﺼُﻪُ، ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ ﺃَﻥْ ﺗُﺆْﺗَﻰ ﻣَﻌْﺼِﻴَﺘُﻪُ
“Sesungguhnya Allah mencintai keringanan-keringanan dari-Nya diambil, sebagaimana Allah membenci kemaksiatan kepada-Nya dilakukan.” [HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Shahihul Jaami’ : 1886]
Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata,
ﺇﺫﺍ ﺍﺷﺘﺪ ﺍﻟﺤﺮ، ﻭﻋﻈﻤﺖ ﺍﻟﻤﺸﻘﺔ، ﺗﺄﻛﺪ ﺍﻟﻔﻄﺮ، ﻭﻛﺮﻩ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻟﻠﻤﺴﺎﻓﺮ
“Apabila sangat panas dan berat bebannya maka dimakruhkan bagi musafir untuk berpuasa.” [ Majmu’ Fatawa Ibni Baz , 15/237]
3) Apabila musafir berpuasa tidak membahayakannya dan tidak pula memberatkannya, atau kondisinya sama saja, baik berbuka atau berpuasa tidak ada bedanya, maka boleh baginya untuk berpuasa dan boleh berbuka, berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu’anha, beliau berkata,
ﺳَﺄَﻝَ ﺣَﻤْﺰَﺓُ ﺑْﻦُ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﺍﻟْﺄَﺳْﻠَﻤِﻲُّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺇِﻥْ ﺷِﺌْﺖَ ﻓَﺼُﻢْ ﻭَﺇِﻥْ ﺷِﺌْﺖَ ﻓَﺄَﻓْﻄِﺮ
“Hamzah bin Amr Al-Aslami pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang puasa ketika safar? Beliau bersabda: Kalau kamu mau berpuasa silakan dan kalau kamu mau berbuka juga silakan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Juga hadits Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, beliau berkata,
ﻛُﻨَّﺎ ﻧُﺴَﺎﻓِﺮُ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﻌِﺐِ ﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻤُﻔْﻄِﺮِ، ﻭَﻻَ ﺍﻟﻤُﻔْﻄِﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢِ
“Kami pernah melakukan safar bersama Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, maka orang yang berpuasa tidak mencela orang yang tidak puasa, dan orang yang tidak puasa tidak mencela orang yang berpuasa.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata,
ﻭﻣﻦ ﺻﺎﻡ ﻓﻼ ﺣﺮﺝ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﺸﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻮﻡ، ﻓﺈﻥ ﺷﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻛﺮﻩ ﻟﻪ ﺫﻟﻚ
“Barangsiapa berpuasa maka tidak ada dosa atasnya apabila puasa tidak menyulitkannya, namun apabila memberatkannya maka dimakruhkan baginya berpuasa.” [Majmu’ Fatawa Ibni Baz , 15/237]

Ketiga: Bagi Musafir yang Boleh Berbuka dan Boleh Berpuasa Manakah yang Lebih Afdhal?
Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah menguatkan bahwa yang afdhal baginya adalah berpuasa karena empat alasan: [1]
1) Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah berpuasa ketika safar. Sahabat yang Mulia Abu Ad-Darda’ radhiyallahu’anhu berkata,
ﺧَﺮَﺟْﻨَﺎ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓِﻲ ﺑَﻌْﺾِ ﺃَﺳْﻔَﺎﺭِﻩِ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡٍ ﺣَﺎﺭٍّ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻀَﻊَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻳَﺪَﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺃْﺳِﻪِ ﻣِﻦْ ﺷِﺪَّﺓِ ﺍﻟﺤَﺮِّ، ﻭَﻣَﺎ ﻓِﻴﻨَﺎ ﺻَﺎﺋِﻢٌ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺍﺑْﻦِ ﺭَﻭَﺍﺣَﺔَ
“Kami keluar bersama Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dalam sebagian safar beliau di hari yang sangat panas, sampai seorang laki-laki meletakkan tangannya di atas kepala karena sangat panasnya, dan tidak ada seorang pun diantara kami yang berpuasa selain Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan Abdullah bin Rowahah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
2) Berpuasa lebih cepat membebaskan diri dari kewajiban.
3) Berpuasa lebih mudah ketika dilakukan bersama-sama kebanyakan kaum muslimin daripada melakukannya sendiri.
4) Berpuasa di bulan Ramadhan lebih afdhal.

Keempat: Jarak Safar yang Membolehkan Buka Puasa
Jarak safar yang membolehkan seseorang berbuka puasa adalah jarak safar yang membolehkannya mengqoshor sholat, yaitu meringkas sholat yang tadinya empat raka’at menjadi dua raka’at. Berapa jarak minimalnya?
Pendapat Pertama: Mayoritas ulama berpendapat jarak minimalnya adalah kurang lebih 80 KM. Pendapat ini yang dikuatkan Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah dan Al-Lajnah Ad-Daimah. [2]
Pendapat Kedua: Sebagian ulama berpendapat bahwa jarak safar dikembalikan kepada kebiasaan (‘urf ) manusia.[3] Pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [4] dan Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahumallah. [5]
Pendapat yang kuat insya Allah adalah pendapat kedua, karena tidak ada dalil yang shahih lagi sharih (tegas) yang menentukan jarak safar, maka dikembalikan kepada kebiasaan manusia. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
ﻛُﻞُّ ﺍﺳْﻢٍ ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻪُ ﺣَﺪٌّ ﻓِﻲ ﺍﻟﻠُّﻐَﺔِ ﻭَﻟَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸَّﺮْﻉِ ﻓَﺎﻟْﻤَﺮْﺟِﻊُ ﻓِﻴﻪِ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟْﻌُﺮْﻑِ ﻓَﻤَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺳَﻔَﺮًﺍ ﻓِﻲ ﻋُﺮْﻑِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻓَﻬُﻮَ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻋَﻠَّﻖَ ﺑِﻪِ ﺍﻟﺸَّﺎﺭِﻉُ ﺍﻟْﺤُﻜْﻢَ
“Setiap nama yang tidak memiliki batasan dalam bahasa dan tidak pula dalam syari’at, maka rujukan untuk menentukannya dikembalikan kepada kebiasaan, maka apa yang dianggap safar menurut kebiasaan manusia, itulah safar yang dikaitkan dengan hukum oleh Penetap syari’at.” [Majmu’ Fatawa , 24/40-41]
➡ Apabila Terjadi Perbedaan Kebiasaan Manusia dalam Penentuan Jarak Safar
Apabila seseorang sulit memastikan kebiasaan manusia dalam penentuan satu jarak safar karena perbedaan kebiasaan mereka maka hendaklah kembali kepada pendapat jumhur ulama, yaitu 80 KM. Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
ﻭﻻ ﺣﺮﺝ ﻋﻨﺪ ﺍﺧﺘﻼﻑ ﺍﻟﻌﺮﻑ ﻓﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺄﺧﺬ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺑﺎﻟﻘﻮﻝ ﺑﺎﻟﺘﺤﺪﻳﺪ؛ ﻷﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﺑﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻭﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﻤﺠﺘﻬﺪﻳﻦ , ﻓﻠﻴﺲ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺑﻪ ﺑﺄﺱ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ , ﺃﻣﺎ ﻣﺎﺩﺍﻡ ﺍﻷﻣﺮ ﻣﻨﻀﺒﻄﺎً ﻓﺎﻟﺮﺟﻮﻉ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻌﺮﻑ ﻫﻮ ﺍﻟﺼﻮﺍﺏ
“Tidak mengapa ketika terjadi perbedaan kebiasaan dalam jarak tertentu sehingga seseorang mengambil pendapat yang menentukan jarak safar, karena itu adalah pendapat sebagian imam dan ulama mujtahid, maka tidak mengapa insya Allah, namun apabila perkaranya dapat dipastikan dengan kebiasaan maka dikembalikan kepada kebiasaan itulah yang benar.” [ Majmu’ Fatawa wa Rosaail Ibnil ‘Utsaimin , 15/265 no.1098]

Kelima: Kapan Musafir Mulai Berbuka?
Musafir baru dibolehkan berbuka ketika ia telah berstatus sebagai musafir, misalkan seseorang berniat di malam hari untuk safar di siang hari, maka tidak boleh ia masuk waktu pagi dalam keadaan tidak berpuasa, karena ia baru meniatkan safar, belum melakukan safar. Al-Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata,
ﻭَﺍﺗَّﻔَﻖَ ﺍﻟْﻔُﻘَﻬَﺎﺀُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮِ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﺠُﻮﺯُ ﻟَﻪُ ﺃَﻥْ ﻳُﺒَﻴِّﺖَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮَ ﻟِﺄَﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮَ ﻟَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻣُﺴَﺎﻓِﺮًﺍ ﺑِﺎﻟﻨِّﻴَّﺔِ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﻣُﺴَﺎﻓِﺮًﺍ ﺑِﺎﻟْﻌَﻤَﻞِ ﻭَﺍﻟﻨُّﻬُﻮﺽِ ﻓِﻲ ﺳَﻔَﺮِﻩِ
“Para Fuqoha sepakat dalam permasalahan musafir di bulan Ramadhan bahwa ia tidak boleh bermalam dalam keadaan berniat untuk tidak berpuasa, karena musafir tidak menjadi musafir dengan sekedar berniat safar, tetapi dengan perbuatan dan mulai melakukan safarnya.” [ At-Tamhid , 22/49]

Keenam: Di Mana Musafir Boleh Berbuka?
Pendapat Pertama: Apabila sudah meninggalkan perumahan kampungnya. Ini yang dikuatkan Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah. [6]
Pendapat Kedua: Apabila sudah siap melakukan safar walau masih berada di kampungnya. Ini yang dikuatkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah. [7]
Pendapat yang kuat insya Allah adalah pendapat yang kedua berdasarkan beberapa riwayat, diantaranya dari Al-Imam Muhammad bin Ka’ab rahimahullah, beliau berkata,
ﺃَﺗَﻴْﺖُ ﺃَﻧَﺲَ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻓِﻲ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻭَﻫُﻮَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺳَﻔَﺮًﺍ، ﻭَﻗَﺪْ ﺭُﺣِﻠَﺖْ ﻟَﻪُ ﺭَﺍﺣِﻠَﺘُﻪُ، ﻭَﻟَﺒِﺲَ ﺛِﻴَﺎﺏَ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ، ﻓَﺪَﻋَﺎ ﺑِﻄَﻌَﺎﻡٍ ﻓَﺄَﻛَﻞَ، ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻟَﻪُ : ﺳُﻨَّﺔٌ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺳُﻨَّﺔٌ ﺛُﻢَّ ﺭَﻛِﺐَ
“Aku mendatangi Anas bin Malik di bulan Ramadhan dan beliau ingin melakukan safar, kendaraannya pun telah disiapkan dan beliau telah mengenakan pakaian safar, maka beliau meminta makanan lalu memakannya. Aku pun berkata kepadanya: Apakah ini sunnah? Beliau berkata: Ya sunnah. Kemudian beliau naik kendaraan.” [HR. At-Tirmidzi, Shahih At-Tirmidzi , 1/419]
Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullah berkata,
ﻭَﻗَﺪْ ﺫَﻫَﺐَ ﺑَﻌْﺾُ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻌِﻠْﻢِ ﺇِﻟَﻰ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺤَﺪِﻳﺚِ، ﻭَﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﻟِﻠْﻤُﺴَﺎﻓِﺮِ ﺃَﻥْ ﻳُﻔْﻄِﺮَ ﻓِﻲ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﺨْﺮُﺝَ ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﻘْﺼُﺮَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺨْﺮُﺝَ ﻣِﻦْ ﺟِﺪَﺍﺭِ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔِ ﺃَﻭِ ﺍﻟﻘَﺮْﻳَﺔِ، ﻭَﻫُﻮَ ﻗَﻮْﻝُ ﺇِﺳْﺤَﺎﻕَ ﺑْﻦِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﺍﻟﺤَﻨْﻈَﻠِﻲِّ
“Sebagian ulama berdalil dengan hadits ini, mereka berkata: Boleh bagi musafir untuk berbuka di rumahnya sebelum keluar, tetapi tidak boleh baginya meng- qoshor sholat sampai ia keluar dari perumahan kotanya atau kampungnya, ini adalah pendapat Ishaq bin Ibrahim Al-Hanzhali.” [Sunan At-Tirmidzi , 2/155]

Ketujuh: Apabila Musafir Singgah di Suatu Negeri, Masih Bolehkah Baginya untuk Tidak Puasa?

Pendapat Pertama:
Bolehnya berbuka hanya bagi musafir yang tinggal sementara di suatu negeri dalam waktu kurang dari empat hari, apabila lewat empat hari maka wajib baginya puasa dan tidak boleh lagi meng- qoshor sholat. Pendapat ini yang dikuatkan Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah. [8]
Pendapat Kedua:
Selama apa pun boleh baginya berbuka selama ia tidak berniat mukim. Pendapat ini yang dikuatkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah. [9]
Pendapat yang kuat insya Allah adalah pendapat yang kedua, karena tidak ada dalil shahih dan sharih yang menunjukkan penentuan batas waktu bagi musafir yang singgah di satu negeri, maka selama ia tidak menetap, statusnya masih musafir, berlaku baginya hukum-hukum musafir terkait sholat dan puasa, dan terdapat banyak riwayat para sahabat dan tabi’in yang tinggal sementara di satu negeri selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun dalam keadaan meng- qoshor sholat, karena mereka tidak berniat untuk menetap atau bermukim.

Kedelapan: Apakah Orang yang Melakukan Safar dengan Pesawat Masih Boleh Berbuka?

Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata,
ﻭﻻ ﺣﺮﺝ ﻓﻴﻪ ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻧﺖ ﻭﺳﺎﺋﻞ ﺍﻟﻨﻘﻞ ﻣﺮﻳﺤﺔ ﺃﻭ ﺷﺎﻗﺔ ﻹﻃﻼﻕ ﺍﻷﺩﻟﺔ
“Tidak apa-apa bagi musafir untuk berbuka, sama saja apakah sarana transportasinya nyaman atau tidak nyaman, berdasarkan keumuman dalil-dalil (tidak memberikan pengecualiaan terhadap jenis transportasi tertentu).” [Majmu’ Al-Fatawa , 15/236]

Kesembilan: Apabila Musafir Kembali Pulang di Siang Hari dalam Keadaan Tidak Berpuasa, Bolehkah Baginya Makan, Minum dan Berhubungan Suami Istri?

Tidak sah baginya berpuasa apabila telah masuk waktu pagi dalam keadaan berbuka atau tadinya berpuasa kemudian telah berbuka karena safar. Tetapi bolehkah ia makan, minum dan berhubungan suami istri apabila telah sampai ke rumahnya?
Pendapat Pertama: Tidak boleh karena statusnya bukan lagi musafir. Pendapat ini dikuatkan Al-Lajnah Ad-Daimah. [10]
Pendapat Kedua: Boleh karena ia berbuka dengan sebab yang dibolehkan syari’at. Pendapat ini dikuatkan Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah. [11]
Pendapat yang kuat insya Allah adalah pendapat kedua, karena tidak ada dalil shahih lagi sharih yang mengharuskannya untuk menahan diri dari makan, minum dan berhubungan suami istri dalam keadaan ia tidak berpuasa, dan terdapat beberapa riwayat dari Salaf yang menguatkan pendapat ini. Sahabat yang Mulia Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata,
ﻣﻦ ﺃﻓﻄﺮ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻓﻠﻴﻔﻄﺮ ﺁﺧﺮﻩ
“Barangsiapa dibolehkan berbuka di awal hari maka boleh baginya berbuka di akhirnya.” [Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah, 3/54]
Al-Imam Malik dan Asy-Syafi’i rahimahumallah berkata,
ﻭَﻟَﻮْ ﻗَﺪِﻡَ ﻣُﺴَﺎﻓِﺮٌ ﻓِﻲ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺤَﺎﻝِ ﻓَﻮَﺟَﺪَ ﺍﻣْﺮَﺃَﺗَﻪُ ﻗَﺪْ ﻃَﻬُﺮَﺕْ ﺟَﺎﺯَ ﻟَﻪُ ﻭَﻃْﺆُﻫَﺎ
“Andai seorang musafir kembali dalam keadaan seperti ini, lalu ia mendapati istrinya baru bersih dari haid (dan tidak berpuasa karena haid), maka boleh baginya untuk menggauli istrinya tersebut.” [At-Tamhid , 22/53]
Ats-Tsauri meriwayatkan dari Abu Ubaid, dari Jabir bin Zaid rahimahumullah,
ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺪِﻡَ ﻣِﻦْ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓِﻲ ﺷَﻬْﺮِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻓَﻮَﺟَﺪَ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓَ ﻗَﺪِ ﺍﻏْﺘَﺴَﻠَﺖْ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﻀَﺘِﻬَﺎ ﻓَﺠَﺎﻣَﻌَﻬَﺎ
“Bahwa beliau ketika pulang dari safar di bulan Ramadhan, mendapati istrinya baru mandi besar dari haidnya, maka beliau menggaulinya.” [At-Tamhid , 22/53]
➡ Peringatan: Suami istri yang melakukan safar bersama di bulan Ramadhan boleh berhubungan suami istri karena tidak wajib bagi mereka berpuasa, akan tetapi bila mereka melakukan safar hanya untuk mendapatkan keringanan berhubungan suami istri maka dosa mereka lebih besar, karena mereka telah membatalkan puasa dengan berjima’ dan melakukan tipu daya dalam syari’at, dan wajib atas mereka untuk bertaubat kepada Allah ta’ala dan membayar kaffaroh, sebagaimana akan datang pembahasannya lebih detail insya Allah ta’ala.

Kesepuluh: Apa Kewajiban Musafir yang Tidak Berpuasa?

Kewajibannya hanyalah meng- qodho’ sejumlah hari yang ia tidak berpuasa padanya di bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah ta’ala,
ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻣَﺮِﻳﻀًﺎ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻌِﺪَّﺓٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺃُﺧَﺮَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟْﻴُﺴْﺮَ ﻭَﻟَﺎ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟْﻌُﺴْﺮَ
“Dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” [Al-Baqoroh: 185]
Termasuk orang-orang yang bekerja dalam keadaan safar seperti supir, pilot dan yang semisalnya, maka boleh bagi mereka untuk berbuka dan meng- qoshor sholat, dan kewajiban mereka hanyalah meng- qodho ’ puasa setelah bulan Ramadhan, selain di hari-hari yang terlarang berpuasa, yaitu dua hari raya dan hari-hari Tasyriq.[12]

Sumber gambar : Google


Soal Seputar Qiyamullail (Shalat Tarwih dan Witir)

Qiyamullail (Shalat Tarwih dan Witir)


Oleh : Samsul Basri, S.Si, MEI

Jumlah Rakaat Shalat Tarwih

Soal :
Di beberapa masjid dilaksanakan shalat tarwih dengan jumlah rakaat yang berbeda, ada yang 11 rakaat, ada yang 23 rakaat dan ada yang lebih dari 23 rakaat. Manakah jumlah rakaat yang benar menurut ajaran Islam?

Jawab :
Para ulama menjelaskan bahwa shalat tarwih itu minimal dua rakaat dan maksimalnya tidak terbatas (sesuai kemampuan). Banyak para salaf yang melaksanakan shalat tarwih ditambah witir lebih dari 11 rakaat, yang afdhal adalah memudahkan dan dikerjakan dengan khusyu'dan thuma'ninah.

Syaikh Bin Baz menjelaskan dalam fatwanya : “Sungguh yang diajarkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam adalah apa yang menunjukkan keluasan dalam melaksanakan shalat malam tanpa adanya batasan rakaat tertentu. Disunnahkan bagi setiap mukmin dan mukminah melaksanakan shalat malam dua rakaat dua rakaat, dan melakukan salam di setiap dua rakaat. Hal ini terdapat dalam sahihain, hadist Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwasanya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam  bersabda : “Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : “Mengenai shalat tarwih, sekiranya seseorang melaksanakannya sebagaimana mazhhab Abu Hanifah dan Syafi'i, dan Ahmad yaitu dua puluh rakaat, atau seperti madzhhab Malik yaitu tiga puluh enam rakaat, atau tiga belas, atau sebelas rakaat, sungguh semuanya adalah baik dan benar. Demikianlah juga dijelaskan oleh Imam Ahmad mengenai tidak adanya batasan rakaat tarwih, banyak atau sedikitnya rakaat tergantung lama atau tidaknya berdiri.” (Kitab al-Ikhtiyaarat).

Imam as-Suyuthi berkata : “Yang terdapat pada hadits-hadits yang sahih dan hasan adalah perintah melaksanakan qiyam al-layl Ramadhan dan kecintaan melaksanakannya tanpa ada kekhususan jumlah rakaat.” (Kitab al-Mausu'ah al-Fiqhiyyah)

Lebih Utama Shalat Witir bersama Imam

Soal :
Manakah yang lebih utama witir bersama Imam di masjid atau shalat witir di rumah di akhir malam setelah Tahajjud? Beberapa orang yang mencintai kebaikan, melaksanakan shalat tarwih di bulan Ramadhan bersama dengan jamaah kaum muslimin. Namun ketika shalat tarwih selesai dilaksanakan dan akan dimulai shalat witir, mereka meninggalkan shaf shalat, pulang ke rumah masing-masing, shalat sendiri di akhir malam. Manakah yang lebih baik dan lebih utama, seseorang melaksanakan shalat witir bersama dengan jamaah, atau nanti witir dilakukan sendiri di akhir malam di rumahnya?

Jawab :
Yang lebih utama baginya adalah menyempurnakan witir bersama imam sebagaimana yang disyariatkan oleh Allah; karena sesungguhnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن الرجل إذا قام مع الإمام حتى ينصرف كتب الله له بقية ليلته 

_Sungguh seseorang, jika shalat bersama Imam hingga usai (tarwih dan witir) maka Allah menuliskan baginya pahala qiyam al-layl di malamnya yang tersisa._

Nabi shalla’Llaahu ‘alayhi wasallam pernah shalat bersama sahabat di beberapa malam Ramadhan sampai akhir malam, dan ketika di beberapa malam yang lain bersama mereka hanya sampai pertengahan malam, mereka lantas berkata, wahai Rasulu’Llah, sungguh besar harapan, engkau berkenan shalat nafilah di sisa malam kami ini. Beliau bersabda :

_“Sungguh seseorang yang shalat bersama imam sampai selesai (tarwih dan witir) maka Allah menuliskan untuknya pahala qiyamullail di malamnya yang tersisa.”_

Inilah yang lebih utama, yaitu ia tetap melanjutkan witir bersama imam. Kemudian jika ia shalat lagi di akhir malam maka witir yang pertama sudah cukup, tidak perlu melakukan witir yang kedua kalinya.

Kesimpulan :

Shalat tarwih minimal 2 rakaat dan tidak ada batasan jumlah rakaatnya. Disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat setempat.

Disunnahkan shalat sunnah tarwih dan witir secara berjamaah.

Bolehnya shalat tarwih 8 rakaat lalu meninggalkan shalat witir jamaah di masjid, dengan maksud melaksanakan tahajjud dan witir di akhir malam. Namun yang afdhal dan lebih baik adalah shalat tarwih dan witir bersama imam, sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alayhi wasallam : _“Jika seseorang shalat (tarwih) bersama imam hingga usai (tarwih ditambah witir), maka Allah menuliskan baginya pahala menegakkan shalat semalam penuh.”_ (HR. Abu Daud)

Bolehnya seseorang yang shalat tarwih ditambah witir bersama jamaah, lalu di akhir malam ia bangun untuk shalat tahajjud 2 rakaat, atau 4 rakaat, atau 6 rakaat, atau sejumlah rakaat yang ia mampu tanpa harus menutup lagi dengan witir. Hanya ada satu kali witir dalam satu malam, Nabi bersabda :  لَا وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ  _Tidak ada dua witir dalam satu malam._ (HR. Abu Daud)


Wanita Haid/Nifas Tadarrus Al-Qur’an

Oleh : Samsul Basri, SSi, ME


Soal: Apa hukum membaca al-Qur'an bagi wanita haid, sebab beredar hadits, “Wanita haidh dan orang yang junub tidak boleh membaca sesuatupun dari al-Qur’an” ?

Jawab : Mengenai hal ini memang terjadi khilaf di kalangan ulama. Namun pendapat yang paling dekat dan jelas adalah bagi yang junub tidak boleh membaca al-Qur’an kecuali satu atau dua ayat karena berhajat untuk membacanya, sedangkan bagi wanita haidh/nifas tidak ada celaan baginya. Karena masa haid/nifas lama dan panjang, tidak seperti junub yang masanya pendek, hanya butuh mandi lalu membaca al-Qur'an. Maka pendapat yang paling kuat dan benar adalah bahwasanya tidak mengapa wanita haidh/nifas membaca al-Qur'an. Adapun hadits, _Laa taqrau al-haidh wal junub minal Qur’an syaian_ merupakan hadits yang lemah menurut para ulama ahlul hadits. Dan tidak dapat dijadikan hujjah sebab salah seorang perawinya Ismail bin Ayyas dilemahkan oleh Imam Bukhari karena banyak meriwayatkan hadits munkar.

Soal : Apakah wanita boleh membaca al-Qur’an dengan menyentuh mushhaf ketika sedang datang bulan/nifas?

Jawab : Boleh baginya membaca al-Qur'an dengan hafalan, atau dengan tanpa mushhaf. Inilah pendapat yang benar. Adapun menggunakan mushhaf maka tidak boleh. Akan tetapi jika ada hajat mendesak, misalnya untuk muraja'ah (mengulang hafalan) beberapa ayat dan mengharuskan membuka mushhaf, maka sebaiknya dengan menggunakan perantara semisal sarung tangan, atau sesuatu yang lain.

Soal :Terdapat beberapa hand phone (HP), di dalamnya terdapat aplikasi al-Qur'an yang bisa membuka lembaran Qur'an kapan saja melalui layar HP. Apakah juga diharuskan dalam keadaan suci sebelum membacanya?

Jawab : Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid berfatwa bahwa HP yang tersimpan di dalamnya al-Qur'an baik tulisan atau rekaman, tidak dihukumi sebagai mushhaf. Sehingga boleh menyentuhnya tanpa harus dalam keadaan suci. Boleh juga membawa HP tersebut ke kamar mandi atau wc, hal itu karena tulisan al-Qur'an pada HP tidak sebagaimana tulisan pada mushhaf. Tulisan tersebut bergerak-gerak, bisa tampak kemudian bisa hilang, bukan huruf-huruf yang bersifat tetap/diam. Dan HP memiliki banyak aplikasi selain  al-Qur'an.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Barrak berfatwa bolehnya menyentuh HP atau MP3 yang terekam/tersimpan di dalamnya al-Qur'an. Dan boleh membaca al-Qur'an darinya, meskipun tidak dalam keadaan suci.
Syaikh Shaleh al-Fauzan mengatakan, “Kami tidak berpendapat bahwa aplikasi Qur'an di HP hukumnya sama dengan mushhaf. Mushhaf tidak disentuh kecuali dalam kondisi suci, sebagaimana bunyi hadits: Tidak menyentuh al-Qur'an kecuali bagi yang suci. Adapun HP maka ia tidak dinamakan mushhaf. Dan membaca al-Qur'an melalui HP merupakan kemudahan bagi wanita yang haid. Kemudahan bagi siapa saja yang berudzur membawa al-Qur'an bersamanya. Dan kemudahan bagi seseorang yang berat baginya wudhu. Hal itu karena menyentuh aplikasi Qur'an di HP tidak mempersyaratkan wudhu.

Kesimpulan:

Mushaf al-Qur'an tidak disentuh kecuali dalam keadaan suci dari hadats kecil dan besar.

Bagi yang junub (laki/perempuan) tidak boleh menyentuh dan membaca al-Qur'an meskipun dengan hafalan, kecuali karena hajat maka boleh satu atau beberapa ayat.

Wanita haid/nifas tidak boleh menyentuh mushhaf, kecuali karena hajat untuk muraja'ah, dan sedaya upaya menggunakan perantara.

Aplikasi al-Qur'an di HP, Tablet, Smart Phone, Laptop, Komputer, dlsb, tidak dihukumi sebagai mushhaf, sehingga boleh disentuh dan dibaca dalam keadaan tidak suci.

Wanita haid/nifas boleh tadarrus al-Qur'an melalui aplikasi Qur'an di HP atau sejenisnya. Dan ini merupakan kemudahan dari Allah bagi kaum wanita khususnya di bulan ramadhan.


Larangan Gaya model rambut Qoza'

Trend model rambut masa kini memang semakin banyak modelnya. Umumnya bagi para remaja dan anak muda yang ingin selalu tampil gaya, trendy dan keren. Berbagai gaya model rambut pun mereka coba, termasuk model rambut qoza'.


Apa itu qoza’? Qoza’ adalah memotong rambut secara tidak rata sehingga sebagian dicukur habis (dibotaki), sebagian lainnya tidak dipotong atau dibiarkan panjang. Di zaman sekarang, banyak model qoza’ terutama dilakukan oleh anak muda. Umumnya qoza’ di masa kini membentuk motif tertentu baik seperti ukiran, suatu lambang, atau hanya garis saja.
Qoza’ ternyata telah dijumpai pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Saat itu, qoza’ biasanya dilakukan oleh orang-orang jahiliyah. Sedangkan bagi umat Islam, Rasulullah menegaskan bahwa qoza’ merupakan perbuatan yang dilarang.
ﻋَﻦْ ﻧَﺎﻓِﻊٍ ﻣَﻮْﻟَﻰ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻧَّﻪُ ﺳَﻤِﻊَ ﺍﺑْﻦَ ﻋُﻤَﺮَ – ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ – ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻘَﺰَﻉِ
Dari Nafi’ Maula Abdullah bahwa ia mendengar Ibnu Umar radhiyallahu anhuma mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang qoza’ (HR. Bukhari)
Hadits lain melalui jalur Anas bin Malik juga menegaskan larangan yang sama
ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻧَﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻘَﺰَﻉِ
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang qoza’ (HR. Bukhari)
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan qoza’ adalah:
ﻳُﺤْﻠَﻖُ ﺑَﻌْﺾُ ﺭَﺃْﺱِ ﺍﻟﺼَّﺒِﻰِّ ﻭَﻳُﺘْﺮَﻙُ ﺑَﻌْﺾٌ
Mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian lainnya (HR. Muslim)
Rasulullah juga pernah melihat qoza’ secara langsung lalu beliau melarangnya.
ﺭﺃَﻯ ﺭﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺻَﺒِﻴّﺎً ﻗَﺪْ ﺣُﻠِﻖَ ﺑَﻌْﺾُ ﺷَﻌْﺮِ ﺭَﺃﺳِﻪِ ﻭَﺗُﺮِﻙَ ﺑَﻌْﻀُﻪُ ، ﻓَﻨَﻬَﺎﻫُﻢْ ﻋَﻦْ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭﻗﺎﻝ : ﺍﺣْﻠِﻘُﻮﻩُ ﻛُﻠَّﻪُ ، ﺃَﻭِ ﺍﺗْﺮُﻛُﻮﻩُ ﻛُﻠَّﻪُ
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah melihat anak yang dicukur sebagian rambutnya dan dibiarkan sebagian lainnya, maka beliau melarang hal itu dan bersabda: “Cukurlah seluruhnya atau biarkan seluruhnya” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i)



Sabtu, 27 Mei 2017

Masih Berani Tidur Setelah Sahur/Shubuh? Baca ini !

Di bulan puasa, habis sahur memang ngantuk karena perut terisi, tapi jangan langsung tidur, sebaab:

Ketika tidur semua organ dalam tubuh akan melambat metabolisme nya, seperti usus dan lambung akan lambat dalam mencerna makanan, akibatnya makanan tidak tercerna dengan sempurna, makanan yg tidak tercerna dgn sempurna akan di "makan" oleh bakteri buruk.

Jumlah bakteri buruk di lambung & usus menjadi dominan, dimana sifat bakteri ini:

anaerob (miskin oksigen), hasil metabolisme bakteri bersifat asam,

Bakteri akan menghasilkan zat asam nitrit yang bersifat SANGAT ASAM,

Asam nitrit akan meningkatkan derajat keasaman tubuh,

Derajat keasaman tubuh meningkat drastis akan membebani sistem metabolisme tubuh,

Asam nitrit SANGAT, SANGAT, dan SANGAT beracun untuk liver anda!

Liver akan bekerja keras melawan racun,

Sel darah putih akan gencar diproduksi untuk melawan bakteri jahat tadi....

Tubuh akan bekerja keras hanya utk menghilangkan racun,

Terjadi penumpukan gas racun amonia dalam tubuh anda akibat makanan yang tidak tercerna menjadi busuk dalam usus & lambung anda,

Semua itu terjadi hanya karena .....anda langsung tidur setelah sahur....

Kesimpulan:

Tidur setelah sahur akan berkontra-indikasi terhadap salah satu tujuan puasa: yaitu ingin sehat,

Tidur setelah sahur merusak liver,

Membuat keberadaan bakteri jahat dalam tubuh jadi dominan,

Menambah derajat PH keasaman tubuh, INGAT, jika PH tubuh anda <4 maka SEL KANKER AKAN MULAI TUMBUH,

Keadaan tubuh menjadi an-aerob (miskin oksigen), SEL KANKER AKAN TUMBUH PESAT PADA SEL TUBUH YANG PALING ANAEROB,

Ingat! Rasulullah SAW tidak pernah tidur setelah sahur dan setelah sholat shubuh,

Usahakan lawan kantuk dengan langsung berwudhu dan sholat shubuh dilanjut bertadarus, membaca buku, dan atau berolah raga.

lTIDUR LAGI SEHABIS SHALAT SHUBUH

🔹Apakah yang dimaksud dengan HAILULAH, QAILULAH & 'AILULAH?

💠 HAILULAH adalah :
tidur sehabis melaksanakan sholat subuh, dinamakan demikian karena tidur tersebut dapat menghalangimu dari rejeki yang ALLAH SWT tebar pada waktu pagi hari.

💠 QAILULAH adalah :
tidur SEBELUM melakukan sholat dhuhur sekitar 25 - 30 menit sebelum dikumandangkannya adzan dhuhur, tidur jenis ini sangat bemanfaat dan sangat dianjurkan oleh Nabi Saw.

Menjelaskan ketika musim panas rasulullah tidur sebelum Dzuhur dan ketika musim dingin beliau Nabi Muhammad tidur setelah dzhuhur

💠 'AILULAH adalah :
tidur sehabis melakukan sholat ashar, tidur jenis satu ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah : sesak napas dan murung dan gelisah.

Sebarkanlah,,,
Karena jarang diantara kita yang faham apa itu QAILULAH, HAILULAH & 'AILULAH
sehingga bermanfaat bagi semua dan terhindar segala  macam penyakit, hissiyyah ataupun ma'nawiyyah.
aamiin yra
Wallahu`alam

🔷 Subhanallah🔹
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari"

آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Ayo bagikan, semoga ibadah kita di Ramadhan kali ini semakin berkualitas.☘


Gambar :ilustrasi
Sumber.: Sep2sip.blogspot.com

Para ulama mengatakan bahwa puasa itu memiliki 3 tingkatan ?!

Para ulama pernah mengatakan bahwa puasa itu memiliki 3 tingkatan. Sebagaimana Imam Ghazali mengatakan dalam kitabnya Ihya 'Ulumuddin, bahwa puasa itu memiliki 3 tingkatan:
1. Shiyam al-'Umum
2. Shiyam al-Khusus
3. Shiyam Khusus al-Khusus

Tingkatan pertama, adalah puasa yang diketahui oleh semua orang secara umum, yaitu puasa dengan menahan dari makan, minum, dan dari segala yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Akan tetapi di waktu yang sama dia masih membiarkan dirinya melakukan perbuatan-perbuatan tercela yang biasa dia lakukan. Dia masih berdusta, memaki, berkata kotor, mencuri, bermuamalah dengan orang lain dengan kasar. Meskipun dia masih menjaga puasanya dari segala yang membatalkan. Jika begini, ia hanya sampai pada tingkatan pertama saja. Yaitu, ia melaksanakan fardhu, namun hanya kulitnya saja, belum sampai kepada intinya.

Kemudian tingkatan kedua, sama seperti yang pertama, dia menjaga puasanya dengan menahan makan, minum, dan segala yang bisa membatalkan puasanya, dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Akan tetapi tidak sampai di situ, dia juga sadar terhadap dirinya, dia berpikir, apakah masuk akal ketika Allah Swt memerintahkan saya menahan diri dari perbuatan mubah, yaitu makan dan minum, namun saya masih tetap berkata dusta, berkata kotor, bermusuhan dengan orang lain. Ini tidak masuk akal.

Di sini lah dia mulai masuk tingkatan yang lebih tinggi, tingkatan yang lebih dekat dengan Allah Swt. Yaitu, jika Allah Swt melarang saya untuk makan, minum, dan perbuatan-perbuatan mubah lainnya, yang aslinya mereka itu mubah dan halal, dengan tujuan untuk mensucikan dan memperbaiki diri saya, maka sudah seharusnya di kesempatan ini saya juga harus mensucikan dan memperbaiki jiwa, dan lisan saya, dari segala perkataan dusta, perkataan kotor, dan segala perbuatan tercela, yang sudah jelas mereka itu semua adalah keburukan, yang sangat tidak sesuai dengan kemuliaan bulan Ramadhan.

Kemudian tingkatan yang terakhir, adalah puasanya orang yang menahan dari makan, minum, dan segala yang bisa membatalkannya. Dan dia juga membersihkan dan mensucikan jiwanya dari segala keburukan, dari segala perbuatan tercela. Namun tidak sampai di situ, dia juga menambahkan adabnya terhadap Allah Swt bahkan sampai di dalam pikirannya. Inilah puasanya para 'arif, para wali, para ahlillah. Yaitu dia berpuasa Ramadhan tidak hanya menahan dari makan minum dan semua yang membatalkan. Tidak hanya menahan dari dusta, dan maksiat. Namun juga sebagai adab terhadap Allah Swt tidak akan saya biarkan pikiran saya dimasuki oleh segala keburukan, juga pikiran-pikiran negatif terhadap orang lain.

Jika ia bisa membiasakan dirinya dengan hal ini, maka bersinar lah hatinya, cerah lah batinnya, sehingga al-Qur'an turun di tempat yang suci bersih, dan mampu menyinari sebagaimana matahari menyinari dunia. Inilah mengapa Allah Swt memilih bulan Ramadhan daripada bulan-bulan lainnya, untuk diturunkan di dalamnya al-Qur'an, agar ia dibaca oleh jiwa-jiwa yang suci, jiwa-jiwa yang bersih.

-Syekh Usamah Sayyid al-Azhari

ANDAI INI RAMADHAN TERAKHIR

Oleh : Samsul Basri, SSi, MEI

Waktu bergulir cepat
Berlalu hilang, pergi tak mendekat
Berganti bulan, hari, jam dan menit
kini waktu menyapa hangat
Sejuta misteri menyambut tak terlihat
Baik atau buruk, kejutan yang melekat
Hidup di dunia memang penat
Sementara, dan begitu singkat
Itulah takdir Sang Maha Kuat
Hanya Ulul Albab yang berjiwa hebat
yang bisa memetik manfaat.

Senyum sumringah penghujung Sya’aban
Menyambut Tamu penuh kemuliaan
Bintang gemintang dalam kegelapan
Bagai lampu penuntun jalan
Langit cerah biru menawan
Permadani alam dihamparkan
Kicau Burung bernyanyi melantun
Pepohonan menari mengibas angin
Ombak beradu bagai parade di lautan
Gunung kekar, tenang dalam barisan
Tamu agung dalam perjalanan
Tampak anggun dengan sejuta kemenangan
Marhaban ya Ramadhan

Allah berfirman,
يآيها الذين آمنوا
“Wahai orang-orang yang beriman”
Wahai yang bersedia menyambut seruan
Wahai yang bersegera dalam kebaikan
Wahai Yang melapangkan dada untuk pengabdian
Wahai yang dikarunia jiwa tenang dan aman
Engkaulah yang Tergerak dan terpanggil untuk ketaatan

كتب عليكم الصيام
“Diwajibkan atas kalian berpuasa”
Menahan lapar dan dahaga
Terhadap si miskin menjadi peka
Persaudaraan semakin terasa
Qiyamullail 11 rakaat dijaga
Ibadah malam jadi terbiasa
Cinta hamba semakin nyata
Lembar demi lembar al-Qur’an terbaca
Demikian pula hadits dan kitab ulama
Kajian pagi dan sore membahana
Sebulan lamanya tak terasa
Karena hari penuh dzikir dan doa
buruk, keji, maksiat dan dosa
ditinggalkan selamanya.

كما كتب على الذين من قبلكم
“Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian”
Merekalah yang menapaki jalan kesuksesan
Penuh kesabaran dan keridhaan
Menjadikan Allah sebagai tujuan
Cita-cita surga menjadi balasan
Merekalah Para Nabi, Siddiqin, Syuhada dan shalihin

لعلكم تتقون
“Agar kalian menjadi hamba yang bertakwa”
Pemenang yang sebenarnya
Hidup berkah dan bahagiah di dunia
Terbebas siksa kubur yang membara dan mendera
di Mahsyar Berkumpul sejahtera
catatan amal penuh kebaikan suka cita
Melewati shirat sekejap kedipan mata
Mampir di Telaga Rasul menghilangkan dahaga
Tanpa hisab dan azab melangkah menuju Surga
Itulah Sebesar-besar pahala
Dari Allah yang Maha Mulia

Berpuasalah wahai Insan yang beriman
Titilah jalan pendahulu kalian
Jangan sombong, tak berbelas kasihan
Setiap hidup berjumpa kematian
Boleh jadi ini terakhir ramadhan
Siapkanlah bekal takwa untuk perjalanan
Raihlah pahala banyak untuk kemenangan
Boleh jadi ramadhan tahun depan
Menjadi sebuah harapan
Karena umur tidak kesampaian.

Foto : Dokumen pribadi


KEUTAMAAN BERPUASA

Assalamualaikum ...sahabat semua semoga puasa dan Ibadan kita tetap istiqomah menjalankan perintah Allah swt dan rasulnya hingga sampai Akhir bulan ramadan .Aamiin
Berikut ini keutamaan bagi yang berpuasa di bulan Ramadan :
1. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pahala yang Tak Terhingga
2. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kegembiraan

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا : إِذَا أفْطَرَ فَرِحَ بفطره ، وَإذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
"Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya”
3. Bau Mulut Orang yang Bepuasa Lebih Harum di Sisi Allah daripada Bau Minyak Kasturi.

وَالذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ المِسْكِ
"Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau minyak kasturi"
4. Puasa akan Memberikan Syafa’at bagi Orang yang Menjalankannya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، يَقُولُ الصِّيَامُ : أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ . وَيَقُولُ الْقُرْآنُ : مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ . قَالَ : فَيُشَفَّعَانِ
”Puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata, ’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafa’at kepadanya’. Dan Al Qur’an pula berkata, ’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya.’ Beliau bersabda, ’Maka syafa’at keduanya diperkenankan.’“ (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalam Majma’ Zawaid)
5. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pengampunan Dosa
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Bagi Orang yang Berpuasa akan Disediakan Ar Rayyan
Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka, ’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selamat menunaikan ibadah puasa !

Jumat, 19 Mei 2017

Menghalalkanmu, Tidak cukup dengan cinta tapi ?

Jika sesorang pergi dari kehidupanmu bukan berarti ia tak setia.
Ia hanya mencoba kembali, dan tidak ingin menyakiti.
Ia sadar untuk menghalalkanmu, tidak cukup dengan cinta.
Ia sadar untuk menghalalkanmu, tidak cukup dengan barang berharga.
Ia sadar untuk menghalalkanmu, tidak cukup hanya dengan kata.
Ia hanya ingin membuktikan dengan aksi nyata.

Karena, menikah itu butuh iman dan taqwa.
Tapi, ia pergi, memilih mengikhlaskan lebih mulia.
Dari pada menyakiti hati wanita dan berujung dengan air mata.
Ia hanya bisa berdoa, semoga jika berjodoh aku dan kamu masih mampu untuk setia mencintai-Nya, hingga pernikahan kita sampai ke syurga.

Boleh di-SHARE :-)

Foto : Ilustrasi

Rabu, 17 Mei 2017

Say no to Pacaran

LARANGAN MENDEKATI ZINA
Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isro’: 32)

PERINTAH MENUNDUKKAN PANDANGAN
Allah berfirman, “Katakanlah kepada laki–laki yang beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nuur: 30)
Allah juga berfirman, “Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya.” (QS. An -Nuur: 31)

LARANGAN BERDUA-DUAAN TANPA MAHROM
Rasulullah bersabda, “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali jika bersama mahromnya.” (HR. Bukhari no. 5233)

LARANGAN MENYENTUH WANITA NON MAHROM
Rasulullah bersabda, “Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya dari pada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya.“ (HR. ath-Thabarani dalam al-Mu’jamul Kabiir no. 486 dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilatul ahaadiitsish shahiihah no. 226)

PACARAN BIANG KERUSAKAN DAN KEHANCURAN
Imam Ibnul Qayyim berkata: “Tidak diragukan lagi bahwa membiarkan kaum perempuan bercampur (bergaul) bebas dengan kaum laki-laki adalah biang segala bencana dan kerusakan, bahkan ini termasuk penyebab utama terjadinya berbagai melapetaka yang merata." Abdullah bin Mas’ud berkata: “Jika perbuatan zina telah nampak (tersebar) di suatu negeri maka Allah akan membinasakan negeri tersebut.” (Ath-Thuruqul hukmiyyah” hal. 407-408)

MENINJAU FENOMENA PACARAN
Setelah memaparkan dalil-dalil di atas, jika kita meninjau fenomena pacaran saat ini pasti ada perbuatan-perbuatan yang dilarang di atas.
So … stop pacaran! Tempuh jalan yang halal. Cukup ta’aruf (perkenalan dalam waktu singkat) ketika ingin serius nikah, lantas datang ke rumah ortu untuk lamaran, dan langsungkanlah segera pernikahan, jangan tunda-tunda. Lebih cepat, lebih baik!

Penulis : Mega Nudiya
Sumber foto : Dokumen

KRONOLOGIS HABIB RIZIEQ SHIHAB BELUM PULANG KE INDONESIA & “DI TAHAN” OLEH KERAJAAN ARAB SAUDI.

Habib Rizieq Shihab bukan kabur ke saudi dan lari dari masalah. sebagaimana celotehan orang-orang linglung yang sedang sakit jiwa karena kutil babi idamannya yaitu terdakwa penista agama sudah masuk penjara. Linglung tidak tau mau bicara apa karena sosok idamannya (si penista agama) sudah jadi narapidana, jadi nyeloteh dan menggonggong bagaikan anjing rabies (anjing gila).
Habib Rizieq Shihab melaksanakan Ibadah Umroh ke tanah suci. orang ibadah yang terserah dia. hak dia. kenapa anda yang sewot. Singkat cerita, saat pulang dan sudah menuju ke pesawat yang akan membawa beliau pulang ke Indonesia, Intelijen Arab saudi menemui Habib Rizieq dan mengatakan bahwa Habib Rizieq diperintahkan oleh Raja untuk kembali ke Arab Saudi dikarenakan ada laporan intelijen Arab Saudi kepada Raja Salman yang mengatakan bahwa Habib Rizieq setibanya di Indonesia akan di TANGKAP PAKSA SECARA ZHOLIM. sehingga Raja Salman (Raja Saudi) perintahkan intelijennya untuk membawa Habib Rizieq kembali ke Arab Saudi. Singkat kata, Raja Salman membela eksistensi Habib Rizieq dari kezholiman dan kriminalisasi rezim jahat neo-PKI ini.
Habib Rizieq Shihab rencananya kembali ke Indonesia sendirian tanpa keluarganya karena pihak Kerajaan Arab Saudi menahan keluarga beliau untuk sementara tetap tinggal disana demi keamanan dan kebaikan. Ini kejadian sebenarnya. Muncul pertanyaan, dari mana kami tau? Sumbernya dari mana , dll..?
Jawab: yang pasti, sumbernya bukan dari para Ahokers (pecinta penista agama) yang tukang tipu dan tukang bikin onar. Paham..?
Nah, adapun mengenai tuduhan keji perzinahan Habib Rizieq Shihab dengam Firza Husein, maka menurut LASKAR CYBER MUSLIM bahwa upaya pembunuhan karakter dengan tuduhan serta isu basi & murahan perselingkuhan, bukanlah suatu hal yang baru. sebelumnya juga pernah terjadi pembunuhan karakter terhadap beberapa tokoh, di Indonesia, diantaranya :
- Gus Dur dengan Aryanti
- SBY dengan Bunda Putri
- KH. Zainuddin MZ dengan Aida Saskia
- Antasari Azhar dengan Rani Juliani
- Abraham Samad dengan Feriyani Lim
- Sekarang Habib Rizieq dengan Firza Husein
Pola melempar fitnah dan tuduhan perselingkuhan untuk membunuh karakter tokoh tertentu, selain di Indonesia di negara lain pun juga terjadi dan metode seperti ini masih di anggap efektif untuk menjatuhkan reputasi tokoh yang sedang di bidik.
Wallahu'alam ...
Repost by:
👥 “Cahaya Salaf Group”
[Pustaka At-Thuwailibi Channel]

SAATNYA JATUH CINTA LAGI : Ciri2 Suami-Isteri Jatuh Cinta Lagi

Oleh: Ustâdz Dr. Syafiq Riza Basalamah.


بسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Seiring makin bertambahnya usia pernikahan
Kedewasaan dan juga anak
Kita makin menyadari bahwa ada hal-hal yang tetap sama, dan ada hal-hal yang tak terelakkan untuk berubah.
Ada hal-hal yang harus diucapkan, dan ada yang cukup disimpan dalam hati saja.

Kita pun jadi belajar untuk mengartikan bahwa makna romantisme itu sendiri sangatlah luas.

Romantis tidak hanya soal bunga, candle light dinner (baik di resto ternama atau yang insidentil karena mati listrik), sekotak cokelat mahal, atau kartu ucapan “I Love You” yang sengaja ia tinggalkan di meja sebelum berangkat kerja.

Romantisme tidak cuma soal itu, ternyata…

For some people…

✔ Romantis adalah ketika seorang istri berletih-letih belajar memasak di awal pernikahan mereka, demi menciptakan menu yang disukai suaminya, meskipun ia sendiri tidak menyukainya…

✔ Romantis adalah ketika seorang suami telaten merawat istri dan anak-anaknya yang sedang sakit, mengambil alih semua tugas rumah tangga yang sanggup ia kerjakan…

✔ Romantis adalah ketika seorang suami dengan sigap mengganti popok si kecil yang terbangun tengah malam, saat sang istri terlelap karena kelelahan…

✔ Romantis adalah saat sepasang suami istri bahu membahu merapikan rumah dan memandikan anak-anak ketika mereka sedang digegas waktu untuk pergi ke majlis ‘ilmu di suatu pagi…

✔ Romantis adalah saat seorang suami membangunkan istrinya untuk Sholât Malam dengan lembut, dan memerciki wajahnya dengan air ketika matanya masih ingin terpejam…

✔ Romantis adalah kerelaan seorang suami untuk menahan emosi ketika mendapati istrinya tengah marah, berlapang dada untuk mema’afkan dan memberi udzur ketika sang istri bersalah…

✔ Romantis adalah ketika seorang suami berkata pada istri tercintanya: “mencari nafkah itu tanggung jawabku, tugasmu adalah mengurus rumah dan mendidik anak-anak kita”…

✔ Romantis adalah ketika seorang suami meminta sang istri untuk menutup aurot secara sempurna, sebagai bentuk penjagaan atas hartanya yang paling berharga…

✔ Romantis adalah ketika seorang suami atau istri menolak permintaan pasangannya yang tidak sesuai syari’at dengan cara yang penuh hikmah…

Karena *cinta tidak berarti selalu menuruti keinginan orang yang dicintainya*, terlebih jika keinginannya bertabrakan dengan rambu-rambu syar‘i.

Itulah cinta karena الله yang sejati dan abadi…!

✔ Romantis adalah ketika seorang suami menundukkan pandangannya ketika ia tak sengaja berpapasan dengan lawan jenisnya saat jalan dengan sang istri, dan mengeratkan genggaman tangan mereka lebih erat lagi…

✔ Romantis adalah saat seorang suami bersedia untuk mendengarkan cerita istrinya yang panjang lebar tak beraturan dan tak penting itu sampai tak sengaja ketiduran.

✔ Romantis adalah kesabaran seorang suami ketika sang istri menyambutnya di pintu dalam keadaan kacau balau, belum sempat mandi apalagi berhias, rumah berantakan tak berbentuk dan tak ada makanan tersaji di meja. Lalu sang suami berkata: “Nggak apa-apa, malam ini kita makan di luar yuk…?”

✔ Romantis adalah *kesediaan seseorang untuk menerima diri pasangannya seutuhnya, lengkap dengan segala kekurangan, kelebihan dan masa lalunya, tanpa banyak mengatur dan meminta*.

✔ Romantis adalah saat memandang wajah seseorang yang kita cintai dalam lelapnya setelah seharian penat bekerja… dan sejenak menyadari, telah menghabiskan tahun-tahun penuh bahagia bersamanya, seseorang yang الله pilihkan untuk menemani pahit manis perjalanan hidup ini…

✔ Romantis adalah ketika sepasang suami istri saling mengingatkan dan menguatkan dalam kebenaran dan kesabaran, karena mereka tidak hanya menginginkan kebersamaan di Dunia saja, melainkan hingga ke Jannah-Nya…

✔ Romantis adalah ketika engkau melihat kedalam matanya di sela-sela obrolan santai kalian, dan menemukan masih ada cinta di sana… cinta yang sama seperti saat pertama kali bertemu dahulu…

Dan yang romantis adalah saat seorang suami memasangkan helm ke kepala istri tercintanya ketika mereka hendak bepergian dengan motor…

Ternyata banyak hal-hal romantis yang dilakukan pasangan, yang terkadang luput dari perhatian kita.

Betapa sering pasangan berbuat baik kepada kita, tapi tak pernah puas kita untuk terus menuntut lagi dan lagi…? 
Bahkan meminta sesuatu di luar kadar kesanggupan pasangan kita…!

Astaghfirullôh…

Adakah kita seperti itu terhadap istri atau suami kita selama ini…?

Terlebih-lebih kita, para istri yang tabiatnya adalah sering mengkufuri kebaikan suami…

“Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum perempuan.

Shohâbat pun bertanya: “Mengapa (demikian), wahai Rosûlullôh صلى الله عليه و سلم?”

Beliau صلى الله عليه و سلم menjawab: 
“Karena kekufuran mereka.”

Kemudian ditanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allôh?”

Beliau صلى الله عليه و سلم menjawab: 
“Mereka kufur terhadap suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya…

Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang, kemudian ia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak ia sukai), niscaya ia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikit pun kebaikan pada dirimu!’”

[HR al-Bukhôrî no 105].

Seperti yang dituturkan dalam syair indah berikut ini…

Kulihat kaum laki-laki memukul istri mereka…
Namun tanganku lumpuh untuk memukul Zainab…
Zainab adalah Matahari, sedang perempuan lain adalah bintang-bintang…
Jika Zainab muncul, tak akan nampak lagi bintang-bintang…

[Siyar A‘lâm an-Nubalâ’ IV/106].

Banyak sisi baik dari pasangan yang membuat teduh hati ketika kita memandangnya, atau mungkin saat sekadar mengingatnya.

Jujurlah pada diri sendiri…

Pasangan kita saat ini, betapa ia begitu berjasa mendampingi kita sejak bertahun-tahun lamanya…

Dia lah tempat kita mencurahkan rasa…
Dia lah seseorang yang paling mengenal dan mengerti, siapa dan bagaimana kita sesungguhnya, dan memilih untuk tetap tinggal dan terus mencintai kita, setelah semua yang terjadi…

Cinta yang dulu mekar di awal-awal pernikahan, bisa pudar seiring berlalunya waktu.
Ia bisa berubah menjadi layu sebelum akhirnya mati dan musnah.

Maka rawatlah cinta itu agar selalu berkembang dan terawat…
Siramilah perasaan itu dengan hal-hal yang romantis dan penuh makna, namun sederhana…

Sederhanakanlah…!

Seperti membukakan pintu mobil untuk istri tercinta bagi yang punya mobil, atau memasangkan helm ke kepalanya ketika hendak bepergian dengan motor.
Atau merapikan anak rambut yang ‘mengintip’ dari balik jilbabnya dengan tatapan penuh kasih-sayang…

Ungkapan cinta yang terlihat remeh, kecil dan sepele, tapi penuh makna.
Setidaknya bagi dirinya, seseorang yang kita cinta.

والله أعلم بالصواب

وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله و صحبه أجمعين

Baarakallaahu fikum
#nasehatuntukku

Yang belum punya pasangan jangan baper
Semoga Allah mudahkan untuk segera memilikinya..

Sumber foto : google Vm.com


Cinta dalam ikhlas

Cinta dalam ikhlas

Ikhlas melepasmu,
Adalah caraku melihatmu bahagia,

Ketika kamu memilih seseorang,
Dan itu bukan diriku,
Rasa sakit itu ada,
Bahkan walaupun rasanya,
Kita belum pernah bertemu,
Atau sudah pernah bertemu,
Akupun tak tahu,
Rasa untukmu ini ada dan hadir,
Menjelma menjadi tumpukan dosa,
Dosa yang membuatku lebih memikirkanmu dibandingkan Rabb ku,
Yang seharusnya tidak pernah kulakukan,

Hanya doa yang bisa kuberikan untuk kebahagiaanmu,
Aku percaya,
Jodoh tidak akan tertukar,
Karena takdir-Nya selalu indah

Sumber : Facebook

Amalan sebelum tidur ,Nasehat Rasulullah kepada Aisyah

Amalan sebelum tidur ,
Rasulullah S.A.W berpesan kepada Aisyah ra : “Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :

1. Sebelum khatam Al-Qur’an,
2. Sebelum membuat para Nabi memberimu syafa'at di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridhai kamu,
4. Sebelum kau laksanakan haji dan umrah….

Bertanya Aisyah :

“Ya Rasulullah.. .. Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”

Rasul tersenyum dan bersabda : “Jika engkau mau tidur, bacalah surah Al Ikhlas tiga kali, nilainya seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an.

Qulhuallhu ahad’ Allahushshamad’ lam yalid walam yuulad’ walam yakul lahuu kufuwan ahad’ ( 3 x )

Membacalah shalawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat.

Alloohumma shallii ‘alaa syaidinaa Muhammad wa’alaa aalii syaidinaa Muhammad ( 3 x )

Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridhai kamu.

Astaghfirullahal adziim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaih ( 3 x )

Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh”

Subhanallahi Walhamdulillaahi walaa ilaahaillallahu walLahu akbar(3 x )

Sumber : Dari Facebook

Erik Abidal bek Andal Barcelona dan pemain timnas prancis masuk islam

SUBANG — Penggemar La Liga Spanyol pasti mengenal sosok Eric Abidal. Ia dikenal sebagai bek andal yang memperkuat FC Barcelona dan Timnas Prancis. Pada Mei 2009 lalu, Abidal sempat menjadi pusat pemberitaan, ketika klub sepak bola terkemuka asal Italia, Juventus, berniat memboyongnya dari Barcelona.
Abidal adalah salah satu pesepak bola dunia yang beragama Islam. Sejatinya, dia adalah seorang mualaf. Sang bintang memeluk agama Islam baru enam tahun terakhir. Terlahir di Lyon, Prancis, pada 11 September 1979, Abidal berasal dari keluarga imigran asal Afrika. Sebelumnya, Abidal merupakan seorang pemeluk agama Katolik.
Pertemuan dengan wanita yang kini menjadi istrinya telah mengantarkannya pada agama Allah SWT. Setelah menikah dengan Hayet Abidal, seorang perempuan asal Aljazair, Abidal memeluk agama Islam. Setelah mengucap dua kalimah syahadat, ia berganti nama menjadi Eric Bilal Abidal.
Kepada majalah Match yang terbit di Paris, Abidal mengatakan, agama Islam telah mendorongnya untuk bekerja keras untuk memperkuat timnya. ”Saya memeluk Islam dengan keyakinan penuh,” ujar ayah dua anak itu. Sejak masuk Islam, Abidal berusaha menjadi Muslim yang taat.
Ia tak pernah melupakan shalat. Terlebih lagi, di markas FC Barcelona, Camp Nou, masih ada dua pemain lainnya yang beragama Islam, yakni Seydou Keita dan Yaya Toure. Ketatnya jadwal pertandingan yang harus dilakoni, membuat Abidal sedikit terkendala saat menjalankan ibadah puasa secara penuh pada bulan Ramadhan.
Ramadhan lalu, Abidal memutuskan tak berpuasa ketika membela Barca. Menurutnya, hal itu terpaksa dilakukan, sebagai komitmen terhadap profesionalitasnya sebagai pemain. Hal serupa sebenarnya juga dilakukan dua rekannya di El Barca, Seydou Keita dan Yaya Toure. Meski begitu, ketiganya mengganti puasa di lain hari, setelah Ramadhan berakhir.
Abidal memulai karier profesionalnya bersama klub sepak bola Prancis, AS Monaco, pada 16 September 2000. Ia sempat 22 kali menyandang ban kapten bersama Monaco. Setelah itu, dia pindah ke Lille OSC. Di klub inilah, dia bereuni dengan mantan pelatihnya, Claude Puel, dan 62 kali membela Lille.
Di akhir 2004, dia kembali ke kota kelahirannya dan bergabung dengan Lyonnais. Ia berhasil mengantarkan timnya meraih dua gelar di Ligue 1 berturut-turut selama dua musim. Selama kariernya di Prancis, dia dikenal sebagai salah satu bek terbaik di Ligue 1. Di Lyon, dia bermain bersama kiper Gregory Coupet, Francois Clerc, dan Anthony Reveillere serta dua pemain Brasil, Cris dan Cacapa.

Pada 30 Juni 2007, Abidal hengkang ke Barcelona dengan nilai transfer 15 juta euro. Di Camp Nou dia memakai nomor punggung 22. Sejak itu, Abidal menjadi pemain pilar Barca. Nilai kontrak Abidal mencapai 90 juta euro dengan klausal pelepasannya, dan Lyon akan menuai bonus sebesar 500 ribu euro jika Barca meraih gelar Liga Champions untuk empat tahun ke depan. Dan, itu terjadi setelah Barca berhasil mengalahkan Manchester United di Roma.
Istri adalah motivator utama bagi suami. Hal itu sangat dirasakan betul oleh bek kiri tim nasional Prancis dan FC Barcelona, Eric Abidal. Kesuksesannya merumput di lapangan hijau tak lepas dari peran sang istri. Motivasi dan dukungan penuh yang dipompa sang istri, Hayet Abidal, telah membuat peformanya saat memainkan si kulit bundar bertambah maksimal.
”Bagiku, dia (Hayet) adalah sebuah permata. Dia juga pemegang kemudi yang sangat menakjubkan. Saya beruntung mendapat perempuan seperti dia, yang sanggup memberikan arahan dan pendapat yang logis sebelum aku memutuskan hal krusial, termasuk dalam memilih karier,” ungkap Abidal seperti ditulis France Football.
Abidal mengakui, kepindahannya ke Barcelona tak terjadi begitu saja. Saran ‘magis’ sang istrilah yang mampu menggerakkan hatinya untuk mencoba peruntungan di negeri Matador. Betapa tidak, tanpa harus pindah ke Barcelona pun, Abidal telah memiliki segalanya di Prancis. Tetapi, di mata sang istri, semua itu belum sempurna. Satu-satunya cara, menurut sang istri, Abidal harus berkarier di klub luar negeri.
Hayet mendorongnya untuk bergabung bersama Barcelona. ”Aku ingin suamiku tak hanya terpaku bermain di klub sepak bola Prancis. Penting bagi kami untuk menyiapkan masa depan, terutama setelah ia pensiun nanti. Jadi, berkenalan dengan banyak orang di mancanegara memberi banyak keuntungan. Nantinya, kami bisa menjalin relasi bisnis ataupun kerja sama apa yang saling menguntungkan,” ujar Hayet, yang memang terkenal memiliki insting bisnis tinggi itu.
Besarnya peran Hayet dalam kehidupan pribadi Abidal sudah dibuktikan sejak mereka menikah. Usai menikah, Abidal memilih memeluk Islam setelah mendapat bimbingan intensif dari sang istri yang asli Aljazair. ”Semua berlangsung alami. Pilihan memeluk agama Islam bukan karena faktor istriku, tapi sebuah hadiah yang tiba-tiba saja muncul. Itu benar-benar terjadi apa adanya. Mengalir begitu saja dan membuatku merasa bahagia,” ungkap Abidal.
Meski dikenal sebagai seorang Muslim yang taat, Hayet juga sangat dekat dengan dunia entertainment. Bedanya, dia sangat pandai membagi peran dan penampilan. Ia tahu saat harus mengenakan busana sopan dan kapan harus mengenakan gaun indah. ”Saya seperti istri pesepak bola lain. Bedanya, saya tak suka berfoya-foya atau larut di dunia malam. Lebih indah jalan-jalan bareng Abidal dan belanja bersama,” tutur Hayet.
Pertemuan Abidal dengan sang istri terjadi ketika ia masih remaja. Kedua sejoli ini kemudian memutuskan untuk menikah pada Juli 2003 silam. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai dua orang putri, yakni Meliana yang lahir pada 2004 dan Canelia lahir tahun 2006. (rol/uki)



Selasa, 16 Mei 2017

Kenapa Habib mengalah untuk tidak pulang???

Kenapa Habib mengalah untuk tidak pulang??? 


Oleh : Bayu Santoso

Karena beliau sadar banget bahwa beliau sedang difitnah habis habisan oleh rezim rasis dan pendendam ini...kalo beliau pulang pasti langsung ditangkap dan ditahan.

Lalu apa yang akan terjadi??? sudah pasti perang fisik!!..ga mungkin adem ayem aja....

Habib nyadar, beliau akan sangat sulit mencegah ummat dan ulama2 lainnya menggelorakan perang karena marah amat sangat, pemimpinnya di fitnah secara brutal dan sewenang wenang.!!

musuh islam yg sedang kesetanan itu pasti juga akan turun ke jalan membela langkah polri. Bentrok????..

Siapa yg bisa menjamin tidak bentrok fisik???..marah bertemu marah..!!..

Dengan memperhitungkan kondisi saat ini, dimana penguasa dzalim sangat bernafsu menghabiskan para ulama melalui tangan tangan "rakyat yg diperalat" (ahokers) pastilah umat islam akan dibuat tak berdaya. Bisa jadi mereka akan diberi senjata oleh penguasa..

(untuk yg kayak gini mah..ga usah sekaliber habib yg mikir..cukup org kayak ana aja udah bisa mikir kyk gini)

Kalo sudah begitu..negara mau jadi apa?.bagaimana mau membangun bila tenaga kita semua terkuras untuk mengatasi konflik berdarah???..ingat...untuk membakar Indonesia hanya butuh hitungan jam dijaman secanggih ini..percayalah!!!..bara api kini ada di dalam setiap genggam anak negeri...

Habib itu sayang banget sama ummat islam dan NKRI..
Beliau lebih cinta ummat muslim dibanding keluarganya sendiri..beliau ikhlas kesana kemari dengan membawa istri dan anak serta cucunya yg baru lahir..lelah????..ya sdh pastilah..amat sangat lelah..tapi beliau ikhlas..menjalankannya demi kebaikan umat dan NKRI..

Beliau ga mau ada darah anak negeri jatuh dibumi pertiwi, apalagi darah muslim..beliau pasti tidak akan rela...demi keamanan dan keutuhan NKRI..beliau menjauh dan meninggalkan negerinya dimana beliau lahir dan dibesarkan..

Beliau ikhlas mengurangi dakwahnya yg selama ini menjadi nafasnya....

Saat ini belum saatnya beliau muncul..

Doakan ya akhi ukhti..
semoga beliau dan sekeluarga serta para ulama yg berjuang dijalan Allah dan saudara2 kita seakidah selalu dalam lindungan Allah Subhanaawata'alla..diberikan kekuatan dan kesehatan..

Semoga saudara2 kita di Polri juga diberikan hidayahnya Allah..agar mampu membedakan mana yg haq dan bathil..

Aamiin..yaarobballalamiin..

Sumber foto : mediaislam.com


Video : Sawfa Nabqa Huna dan artinya B.Indonesia سوف نبقى هنا

سوف نبقى هنا .. كي يزول الألم
Kita akan terus berada disini
Hingga hilang penderitaan

سوف نحيا هنا .. سوف يحلو النغم
Kita akan terus hidup disini
Hingga menjadi indah irama kehidupan
موطني موطني .. موطني ذا الإباء
Negriku ….negriku… negriku yang hebat.
موطني موطني .. موطني يا أنا
Negriku …negriku…negriku adalah aku.
رغم كيد العدا .. رغم كل النقم
Betapapun konspirasi dan permusuhan.
سوف نسعى إلى .. أن تعم النعم
Kita terus berjuang menebar kebaikan.
سوف نرنو إلى .. رفع كل الهمم
Dan terus membangkitkan semangat juang.
بالمسير للعلا ومناجاة القمم
Untuk menuju ketinggian dan meraih kemuliaan.
فلنقم كلنا .. بالدواء والقلم
Kita semua harus bangkit …
Dengan pena dan obat.
كلنا عفو على . من يصارع السقم
Kita semua peduli pada para penderita.
فلنواصل المسير .. نحو غايات أهم
maka kita meneruskan perjalanan
menuju tujuan yang lebih besar.
ونكون حقا .. خير أمة بين الأمم
sehingga kita benar-benar
menjadi ummat terbaik didunia
سوف نبقى هنا.. كي يزول الألم
Kita akan terus berada disini
Hingga hilang penderitaan
سوف نحيا هنا .. سوف يحلو النغم
Kita akan terus hidup disini
Hingga menjadi indah irama kehidupan.
كم سهرنا من ليالي .. للصباح لا ننم
Berapa lama kita selalu begadang
Tanpa tidur sampai pagi.
كم عراقيل كسرنا .. كم حفظنا من رزم
Berapa banyak rintangan telah kita lewati
Dan berapa banyak diktat telah kita hafalkan
كم جسور قد عبرنا .. كم ذرفنا من حمم
Berapa banyak lembah telah kita sebrangi
Dan betapa banyak peluh yang bercucuran.
نبتغي صيد المعالي .. نبتغي رأس الهرم
Memburu kemuliaan…dan mencari ketinggian 
نقضي ساعات طوال .. نستقي علم العجم
Kita habiskan waktu yang sangat panjang menuntut ilmu berbagai bangsa
نستهين كل غالي .. كي نحقق الحلم
kita habiskan semua yang berharga
agar dapat mewujudkan cita cita.
إن سأمنا لا نبال .. فلنسير للأمل
Bila rasa jemu datang kita tidak peduli
Dan terus berjalan mewujudkan harapan
إن قمة الجبال .. تستحق لا جرم
untuk mencapai puncak gunung
memang mahal harganya
سوف نبقى هنا .. كي يزول الألم
Kita akan terus berada disini
Hingga hilang penderitaan
سوف نحيا هنا .. سوف يحلو النغم
Kita akan terus hidup disini
Hingga menjadi indah irama kehidupan
فضلكم يا والدي .. عمني حتى اللجم

Kemuliaan mu wahai ibu bapa ku

Telah mengajar ku erti kehidupan

كل هم قد أصبنا .. زادكم بالطبع هم

Semua masalah yang dihadapi ,Telah meninggalkan rasa prihatin

إن كل ما جنينا ...من جهودكم اللجم

Sesungguhnya setiap apa yang telah kami perolehi,Da adalah daripada mereka yang membantu

والدي يا خير عون .. كان لي عند المحن
Ibu bapa ku yang telah membantu ku
Dengan sebaik-baiknya ketika aku menghadapi ujian.
أنت يامن تملكين .. جنة تحت القدم
Kamulah yang mana mempunyai syurga di bawah tapak kaki
كل ألفاظ لساني .. كل شكر قد رهن
Setiap pertuturan lidahku, setiap terima kasih telah digadaikan
إجمعو كل المعاني .. من عراب أو عجم
Kumpullah kesemua maksud daripada perkataan Arab
Dan bangsa lain.
لا توافي شكركن .. لا تجاوز العدم

tidak akan berhenti ucapan terima kasih pada mu ,Dan tidak boleh diingkari kita akan terus berada di sini

سوف نبقى هنا .. كي يزول الألم
Kita akan terus berada disini
Hingga hilang penderitaan
سوف نحيا هنا .. سوف يحلو النغم
Kita akan terus hidup disini
Hingga menjadi indah irama kehidupan.
هذي فرحة الأهالي .. لا يساويها رقم
Hingga muncul irama indah kehidupan,
حين  حالي .. بالسرور أبتسم
Ketika melihat keadaan ini (syahid) 
Mereka tersenyum, mereka kegembiraan.
إذ أقلد اللآلي .. والشهادة أستلم.
Inilah kegembiraan keluarga ku
Tidak sama tidak boleh dikira
فرحتي وصرختي .. تكاد تسمع الأصم
Kegembiraan ku & jeritan ku
Seolah-olah yang pekak juga boleh mendengar.
يا نجوم السماء .. يا عبائق النسم
wahai bintang bintang langit
wahai angin yang sepoi sepoi
يا سحائب الرجا .. يا طيور الحرم
wahai awan awan harapan
wahai merpati masjidil haram

يا رعود الشتاء .. يا جميع الأنام
wahai petir-petir musim dingin
wahai seluruh manusia

إشهدو هذا المساء .. إنني قلت القسم
saksikanlah dipagi ini
saya menyampaikan sumpah setia

إشهدو هذا المساء .. إنني قلت القسم
saksikanlah dipagi ini
saya menyampaikan sumpah setia

سوف نبقى هنا .. كي يزول الألم
Kita akan terus berada disini
Hingga hilang penderitaan

سوف نحيا هنا .. سوف يحلو النغم.
Kita akan terus hidup disini
Hingga menjadi indah irama kehidupan.

Klik video disini

سوف نبقي هنا

Senin, 15 Mei 2017

Jodoh itu gampang-gampang sulit

Jodoh itu gampang-gampang sulit.
Saat belum siap menikah, kayanya banyak banget calon yang cocok.
Tapi, saat sudah siap menikah nggak jarang butuh perjuangan untuk mendapatkan yang cocok.

Tapi itulah seninya menjemput jodoh.
Nikmati aja prosesnya, biar saat didapat cinta itu begitu kuat.
Karena didapat dengan air mata dan keringat.

Kalau masih belum ada yang cocok,
Evaluasi, jangan-jangan kita terlalu pilih-pilih.
INGAT, NGGAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA.
Lebih baik sama-sama membangun cinta yang semurna.

Kalau jodoh tak kunjung datang,
Evaluasi, mungkin masih sering melawan orang tua,
Mungkin belum bertaubat dari dosa besar.
Atau mungkin jarang bersedekah dan berdo'a.
KALAU DO'A, IKHTIAR UDAH DIJALANKAN.
Biarlah Skenario Jodoh Allah yang bermain,
KARENA DIA TAHU YANG TERBAIK UNTUK DUNIA AKHIRAT KITA.

Semoga semua Sahabat yang sedang dalam penantian, diberikan kemudahan dalam menjemput jodoh.
Yang menghajatkan rizki, diberikan rizki yang berkah dan melimpah
Yang ingin sukses kuliah atau sekolah, diberikan kesungguhan dan kesuksesan dalam menuntut ilmu.
Aamiin.

By : Setia furqon Khalid

Boleh di-SHARE :-)

4 Cara Jitu, Ajak Si Kecil Berpuasa Sejak Dini

Diah Ayu Setiani


Untuk mempermudah para orang tua mengajak si kecil berpuasa, berikut kita bagikan beberapa cara jitu untuk mengajak si kecil berpuasa.
1. Berikan pemahaman ringan mengenai puasa dan makna bulan Ramadhan bagi umat Islam
Sebelum kita mengajak si kecil berpuasa di bulan Ramadhan, alangkah baiknya kita memberikan pemahaman ringan mengenai makna berpuasa di bulan Ramadhan. Karena dengan begitu si kecil telah memiliki sedikit gambaran bahwa apa yang dilakukannya adalah ibadah dan perintah dari Allah SWT. Jangan sampai orang tua hanya mengajak dan menyuruh anak berpuasa, tanpa memberikan pemahaman, karena itu justru akan menimbulkan pertanyaan bagi si anak.
2. Jangan ragu untuk memberikan apresiasi
Sebagai media pembelajaran untuk si kecil, jangan pernah ragu untuk memberikan apresiasi bagi si kecil, terlebih jika si kecil berhasil menyelesaikan puasa dalam satu hari full. Namun jikalau pun belum bisa selesai satu hari full atau mungkin hanya setengah hari, tetaplah memberikan apresiasi padanya, karena itu akan memotivasi anak-anak untuk terus berpuasa. Hanya saja ingat, jangan pernah memaksa si kecil untuk berpuasa full jika memang dia tidak kuat, karena kita tahu fisik anak-anak terlebih yang masih dibawah 7 tahun.
3. Buatlah menu favorit si kecil untuk berbuka dan sahur
Saat hendak membuat hidangan buka puasa atau sahur, pastikan menanyakan menu apa yang diinginkan si kecil. Karena menyantap menu favorit saat buka dan sahur juga menjadi salah hal yang dapat memotivasi bagi anak-anak. Bahkan jangankan anak-anak, orang dewasa pun seringkali sangat senang jika menu favoritnya ada di meja makan.
4. Ajak dia untuk beraktivitas seru saat berpuasa
Ajaklah si kecil beraktivitas ringan dan menyenangkan saat siang hari atau saat berpuasa, karena hal itu bisa membuat si kecil lupa dengan rasa laparnya. Intinya jangan biarkan mereka terlalu focus pada puasa tanpa kegiatan, karena itu akan membuat mereka merasakan lapar. Cobalah mengajaknya memasak atau membuat cemilan ringan untuk berbuka, dan disela-sela aktivitas itu, kita bisa menceritakan kisah atau hal yang berhubungan dengan makna berpuasa atau keislaman.
#starteam
#galaxystar


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net