KH. Anang Rikza Masyhadi, MA
Pengasuh Pondok Modern Tazakka Batang
1. Perempuan selalu menempati peran penting sepanjang sejarah kemanusiaan. Sejak manusia pertama, Adam, isterinya Hawa selalu menonjol dalam kisah kemanusiaan. Al-Quran merekamnya dengan rinci.
2. Dalam sejarah kemanusiaan banyak peran perempuan yang tidak lagi di pinggiran, tetapi di tengah, bahkan seringkali memegang peran-peran kunci dalam sejarah kehidupan.
3. Jika kita buka Al-Quran, tokoh-tokoh wanita dan perannya tidak sedikit yang diangkat, bahkan diabadikan oleh Al-Quran. Sebut saja, diantaranya: Hawa, isteri Imran, Maryam binti Imran, Asiah (isteri Firaun), dan lain-lain.
Dalam sejarah kenabian ada nama Aminah, Siti Khadijah, Aisyah, Ummu Salamah, Fatimah, dan lain-lain.
Meskipun ada juga yang diangkat karena keburukannya, seperti: isteri Nabi Nuh dan isteri Nabi Luth.
Ada pula yang secara khusus terlibat dalam kisah keluarga Nabi, seperti isteri penguasa raja pada masa Nabi Yusuf (imroatul aziz).
4. Di Indonesia, ada nama-nama tokoh wanita yang abadi harumnya hingga kini. Antara lain: Nyai Walidah (isteri KH. A. Dahlan), Nyai Hasyim Asyari, Cut Nyak Dien, Kartini, Dewi Sartika, Fatmawati, dan lain-lain. Wanita-wanita Indonesia ini berjasa besar terhadap bangsa dan negeri ini karena perannya tidak kecil dalam merebut kemerdekaan maupun dalam mengisi kemerdekaan. Tidak bisa diremehkan atau dinafikan.
5. Ada yang dikenang karena berperan dalam penegakan kebenaran; ada pula yang diabadikan namanya karena perannya dalam pembangkangan dan kedzaliman.
6. Wanita-wanita yang abadi karena perannya dalam penegakan kebenaran, misalnya seperti: isteri Imran, Maryam, Asiah, Khadijah, Aisyah, Fatimah, atau seperti halnya Nyai Dahlan, Nyai Hasyim Asyari, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Kartini maupun Fatmawati.
7. Saat ikut dalam medan tempur, Cut Meutia dengan gagah beraninya mengatakan: "Jangan biarkan Belanda lolos dari sergapan kita". Kartini berjuang dengan mengangkat harkat dan memperjuangkan persamaan hak wanita. Fatmawati adalah orang yang menjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, dan saat bendera itu berkibar di udara dunia menjadi tahu bahwa Indonesia telah menjadi sebuah bangsa dan negara yang berdaulat.
8. Nyai Dahlan melihat perjuangan suaminya yang mendirikan Muhammadiyah, ia pun segera mengumpulkan kaum wanita dan mendirikan gerakan perempuan bernama Aisyiyah. Demikian pula di NU, ada Muslimat dan ada Fatayat. Gerakan perempuan kedua organisasi massa Islam terbesar ini sungguh luar biasa; puluhan ribu PAUD, TK, majelis ta'lim, sekolah, madrasah, pesantren, klinik, rumah sakit, perguruan tinggi dan lain sebagainya.
9.Indonesia sungguh beruntung memiliki nama-nama besar itu, sekaligus berhutang budi pada tokoh-tokoh wanita itu. Jangan selalu dikatakan bahwa peran wanita hanya di belakang. Ini anggapan tidak benar. Lihatlah nama-nama besar itu dimana mereka mengambil peran: di depan atau di samping.
10. Jika kita tarik lagi ke masa yang jauh yaitu pada masa Rasulullah SAW, ada nama Aminah, seorang ibu yang melahirkan manusia agung dan panutan sepanjang masa. Khadijah adalah wanita yang paling pertama membela risalah yang diturunkan kepada Muhammad, bahkan sejak sebelum kenabiannya. Ia curahkan seluruh harta dan martabatnya untuk mendukung dakwah sang suami yang menjadi utusan Allah itu. Bahkan, saat Rasul gugup dan menggigil sesaat setelah Jibril membacakan wahyu pertama sebagai tanda kenabiannya, Rasul kembali ke pangkuan isteri tercintanya itu dan memintanya untuk menyelimutinya.
11. Ada juga Aisyah, wanita super cerdas yang banyak meriwayatkan hadis-hadis langsung dari sumber otentiknya: Rasulullah SAW. Bahkan, gambaran kehidupan paling pribadi dari Rasulullah dijelaskan melalui Aisyah RA sehingga bisa menjadi sumber keteladanan yang tiada habis-habisnya hingga Hari Kiamat. Sedangkan Fatimah melahirkan dua tokoh fenomenal dan abadi yang kemudian menyambungkan nasab Rasul hingga kini: yaitu Hasan dan Husein.
12. Jika bukan kasih sayang dan pertolongan Asiah, isteri Firaun, mungkin bayi Musa sudah hanyut dan tenggelam di sungai Nil. Tetapi, justru Allah telah memilih Asiah, isteri Firaun untuk menyelamatkan Musa dari instruksi Firaun yang akan membunuh semua bayi laki-laki yang lahir kala itu.
"Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari orang-orang dzalim." (Qs. [66]: 11).
13. Ada juga nama Maryam, ibu dari seorang Nabi yang bernama Isa AS. Bahkan, keluarga ini banyak dikisahkan dalam Al-Quran, sampai-sampai ada sebuah surat yang menggunakan nama keluarga ini: Ali Imran (keluarga Imran). Isteri Imran pernah bernadzar jika ia melahirkan seorang anak lelaki, maka anaknya itu akan diabdikan untuk agama. Namun, ternyata ia melahirkan seorang perempuan (Maryam). Apa maksud Allah memberinya anak perempuan padahal ia bernadzar jika yang lahir adalah anak lelaki?
14. Namun demikian, ada pula yang namanya abadi karena pembangkangan dan peran jahatnya. Sebut saja: isteri Nuh AS dan isteri Luth AS, juga isteri Abu Lahab. Ketiganya diabadikan dalam Al-Quran karena kejahatannya.
"Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orng kafir. (Meskipun) keduanya berada di bawah pengawasan dua hamba yang saleh diantara hamba-hamba Kami, lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya masing-masing, maka suaminya itu tiada dapat membantunya sedikit pun dari siksa Allah; dan dikatakan kepada keduanya: "masuklah ke dalam neraka jahanam bersama orang-orang yang telah masuk di sana." (Qs. [66]: 10).
15. Jika disimpulkan, maka peran wanita bisa dibagi tiga: peran sebagai orang hebat; peran sebagai pendamping orang hebat; atau peran melahirkan orang hebat.
Artinya, jika tidak bisa mengambil peran sendiri di depan; wanita bisa ambil peran di samping yang tidak kalah pentingnya yaitu sebagai pendamping orang hebat layaknya Khadijah, Aisyah, Nyai Dahlan, Nyai Hasyim Asyari dan Fatmawati.
Atau setidaknya, wanita dapat melahirkan orang-orang hebat. Sebutlah siapapun yang hebat di dunia ini, pastilah ia lahir dari rahim seorang ibu.
16. Wanita itu hebat. Allah secara khusus memilihkan nama surat untuk firman-firman-Nya dengan nama kaum wanita: "An-Nisa".
-----------
Kutipan pointers Seminar Peran Perempuan dalam Politik Indonesia diselenggarakan oleh Kesbangpol Kab. Batang; 19-4-2017.
Ditranskrip oleh:
Siswanto, S.H.I
(Sekpim Tazakka)
0 komentar:
Posting Komentar