Islam mengajarkan kita untuk memaafkan lalu bagaimana menyikapi orang yang telah menyakiti kita? Mari simak Kisah Hamzah, paman Rasulullah yg dibunuh oleh Wahsyi. Lalu bagaimana Rasulullah memperlakukan Wahsyi yang kemudian masuk Islam?
Perang Uhud pun tiba.
Kedua pasukan sudah berhadapan. Hamzah berada di tengah-tengah medan perang dan kematian, mengenakan pakaian perang. Orang yang dijuluki sebagai Singa Allah ini pun berkelebat kesana kemari. Tebasan pedangnya selalu mengenai sasaran. Seakan-akan dialah yang menentukan kematian. Kaum musyrikin pun berjatuhan.
Saat kemenangan sudah di depan mata tiba-tiba regu pemanah pasukan Islam meninggalkan posisi mereka untuk mengumpulkan rampasan perang.
Hal itu memberikan kesempatan kepada pasukan kafir Quraisy untuk menyerang pasukan Islam.
Hamzah melihat bahaya yang terjadi. Ia kerahkan semua kekuatan dan semangatnya untuk mengatasi situasi itu. Ia menerjang ke kiri dan kanan, ke depan dan belakang. Sementara itu, Wahsyi terus mengintainya. Menunggu kesempatan yang tepat untuk melempar tombaknya ke tubuh Hamzah.
Bercerita lah Wahsyi, "Aku mahir melempar tombak dengan teknik Habsyi hingga jarang sekali melesat. Ketika itu aku mencari-cari Hamzah. Tidak ada seorang pun yang mampu berhadapan dengannya.
Namun demi Allah aku bersiap-siap membidiknya hingga inilah kesempatan yang tepat pikirku.
Aku arahkan tombakku lalu aku lempar ke arahnya dan tepat mengenai punggung bagian bawah hingga tembus ke bagian depan. Ia berusaha mengejarku tapi ia roboh dan meninggal. Aku mendekati mayatnya dan ku ambil tongkatku. Tugasku selesai dengan membunuh Hamzah maka aku bebas dr perbudakan". Ketika Fathu Mekah, Wahsyi lari ke Thaif, ia ketakutan dan kebingungan harus lari kemana, namun ia pun akhirnya memutuskan utk masuk Islam krn perkataan seseorang bahwa "Rasulullah tidak akan membunuh orang yang masuk Islam"
Kemudian ia pun menjumpai Rasulullah di Madinah, ia langsung berdiri di depannya dan mengucapkan syahadat.
Beliau bertanya "Apakah kamu ini Wahsyi?"
"Benar Ya Rasullullah" jawabnya. Beliau lalu bersabda "Ceritakan padaku bagaimana kamu membunuh Hamzah" Ia pun bercerita hingga usai. Setelah itu beliau bersabda "Keterlaluan kamu ini. Mulai sekarang jangan perlihatkan wajahmu di depanku." Beliau memaafkannya menerima keislamannya namun enggan melihat wajahnya.
Sejak saat itu ia selalu menghindar dari Rasulullah hingga Allah memanggilnya.
Maka boleh utk kita jika kita tak ingin jumpa atau menghindar dari orang yang menyakiti kita. Upaya ini dilakukan agar tidak menimbulkan penyakit hati atau dendam di hati kita terhadap orang tersebut.
Dan jika melihatnya akan melemahkan iman kita maka sebaiknya kita menghindari nya. Tapi tetap ingat, bahwa Islam mengajarkan kita untuk tetap memaafkan dan tidak dendam dan tetap bersikap baik terhadap mereka yang menyakiti agar kau ada bedanya dengan mereka. Jika kau membalasnya dengan menyakiti maka kita tak ada bedanya dengan mereka.
Sekian semoga bermanfaat. Wallahu'alam.
Thanks for My Dad, love him because Allah.
By : Ulya sholihah
Foto : Ilustrasi
Jumat, 17 Maret 2017
Home »
pengetahuan
» Kisah Hamzah, paman Rasulullah yg dibunuh oleh Wahsyi.
0 komentar:
Posting Komentar