Sabtu, 25 Maret 2017

MENGOBATI HATI YANG RESAH

Muhasabah jiwa dan bathin
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Allaahummaa Shalli'ala Sayyidinna Muhammadin wa ala aali Sayyidinna Muhammadin

Alhamdullillaah puji syukur marilah kita senantiasa pajatkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala yg senantiasa menganugrahkan kita rahmat, ni'mat, inayah, maghfirah, hidayah juga taufiknya aamiin

Sahabat fillaah muslim jga muslimah kita sebagai umat islam yakni Umat Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam tentu diharuskan senantiasa mengikuti seluruh ajaran beliau , kehidupan beliau , dan petunjuk beliau dalam menyikapi problematika kehidupan terutama tentang resahnya hati

Sahabat fillaah yg diRahmati Allah
Subhanahu wa ta'alaa
Perlu kita pahami bersama bahwa Bagaimanapun juga Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam adalah seorang manusia, yang dengan keadaan itu boleh jadi beliau juga memiliki problematika yang sama dengan yang lainnya dalam menghadapi cobaan dan tantangan kehidupan yang diujikan Allah subhanahu wa ta'ala kepada beliau, Hanya saja dalam kedudukan beliau yang mulia sebagai Rasul dan Nabi, Allah subhanahu wa ta'al menolong beliau untuk mengatasi berbagai persoalan kehidupan tersebut dengan petunjuk yang langsung diwahyukan Allah subhanahu wa ta'ala kepada beliau
Namun demikian walaupun pada hakikatnya petunjuk dan pertolongan tersebut diberikan Allah subhanahu wa ta'ala kepada Nabi dan Rasul-Nya, sebenarnya petunjuk dan pertolongan tersebut juga ditujukan kepada orang-orang yang beriman untuk dapat dimanfaatkan dalam persoalan-persoalan hidup yang mereka hadapi

Sahabat fillah
Di antara petunjuk dan pertolongan yang diberikan Allah subhanahu wa ta'ala kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam , adalah dalam hal mengobati keresahan dan kegelisahan hati beliau tatkala berhadapan dengan orang-orang kafir pada saat mendakwahkan risalah agama yang beliau terima dari Allah Subhanahu wa ta'alaa
Tentang ini Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu hai Muhammad dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik , Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada kejahatan orang-orang yang memperolok-olokkan kamu , yaitu orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui akibat-akibatnya, Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud shalat; dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini ajal” (Q.S. Al-Hijr: 94-98)

Sahabat fillaah
Secara ringkas dapat kita simpulkan, bahwa melalui firman Allah Subhanahu wa ta'ala pd surah Al-hijr ayat 94-98 ; maka untuk mengobati rasa resah dan gelisah yang membuat sesak dan sempitnya dada beliau dalam menghadapi tantangan dakwah yang beliau sampaikan, maka Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam untuk senantiasa “bertasbih dan mendirikan shalat baik yang wajib maupun yang sunnah” sampai akhir hayatnya

Sahabat fillaah
Dalam ruang yang terbatas ini kita tidak akan membahas secara panjang lebar tentang “bertasbih dan shalat” secara panjang lebar. Akan tetapi tentunya kita telah mengetahui, bahwa “keduanya” saling berkaitan, artinya adalah: Bahwa untuk menjabarkan apa yang diperintahkan Allah subhanahu wa ta'ala dalam ayat 94-98 surah Al-Hijr dalam salah satu hadis beliau Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam menganjurkan kepada kita untuk senantiasa bertasbih kepada Allah subhanahu wa ta'ala tiap-tiap kita selesai shalat, yakni “bertasbih; bertahmid dan bertakbir”
----membaca “Subhanallah;La illaha illallaah ; Alhamdulillah; Allahu Akbar” masing-masing 33 kali), Sementara perintah shalat itu memang adalah sesuatu yang wajib untuk dilaksanakan oleh semua orang yang beriman yang tidak memiliki uzur sampai akhir hayatnya
*
Sahabat fillah
Jadi dengan memperhatikan kondisi yang demikian ini, jika kita memang menghendaki hidup yang tenang; terjauh dari perasaan resah dan gelisah lantaran adanya problematika hidup yang sedang dijalani, maka sudah selayaknyalah kita senantiasa mendawamkan atau mengamalkan petunjuk yang telah diwahyukan Allah subhanahu wa ta'ala kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam tersebut, Apalagi sebagai mana yang dinyatakan Allah subhanahu wa ta'ala dalam firman-Nya yang lain, bahwa jika kita senantiasa “mengingat Allah subhanahu wa ta'aala /berdzikir”, hati akan senantiasa menjadi tenang dan tenteram dalam menjalani kehidupan ini:
*
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (Q.S. Ar-Ra’d: 28)
Alhamdullillaah , semoga kita senantiasa dilapangkan hati dan bisa mengamalkannya dan semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa memberikan inayah, hidayah juga taufiknya kepada kita aamiin Allahumma aamiin
Salam santun ukhuwah islamiyyah
Wallahua’lam bisshowwab .. —


0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net