"Dewa itu pilihan saya, mas", getar suara bidadari ayu nan lembut itu begitu kuat menyetrum kami,peserta acara akbar dari SBDKK.
Senyum ayunya memenuhi layar. Pancaran cahaya ketulusan dan keteguhannya terasa menyebar menguasai seluruh ruangan.
Saya menangis. Air mata mengalir tak henti di pipi ini. Hati saya berdesir kencang. Dan saya yakin banyak istri (juga suami) di ruangan itu merasakan getar cinta yang sama.
"Dewa suami pilihan saya, mas Rendy. Saya harus menerima dia satu paket. Jeleknya, kurangnya, sakitnya, semua. Masak saya cuma mau nerima baiknya dia saja", senyum bidadari ayu itu. Kalimat cinta yang begitu kuat menghujam dada setiap pendengarnya.
"Jadi, saya sedang MEMPERTANGGUNG JAWABKAN pilihan saya, mas Rendy, " pungkas sang bidadari dengan senyum lebar. Inilah kalimat tauhid yang sangat menggetarkan hati setiap pendengarnya.
Termasuk saya.
Tanggung jawab atas pilihan hidup. Itu intinya. Itulah sumber energinya. Maasya Allaah.
Di sampingnya, lelaki gagah yang kaku dan tegas itu menunduk. Air mata mengalir deras di kedua pipinya. Dia, lelaki kuat itu, terlihat begitu 'lemah' di sisi sosok wanita ayu itu. Lelaki itu sedang menerima ungkapan cinta yamg lugas nan tegas dari bidadari langit, disaksikan oleh ratusan mata anak manusia dan juga malaikat yang hadir.
Kang Rendy dengan beraninya menantang sahabatnya untuk mengungkapkan terima kasihnya kepada sang bidadari.
"Silakan bro, kamu mau ngomong apa sama istrimu. Mau terima kasih, mau minta maaf, terserah. Pegang aja tangannya, ayo pegang. Ga usah malu-malu. Halal ko. Yang suami istri, ayo genggam tangan pasangannya ya. "
Saya nyengir lebar , ini kang Rendy kurang ajar juga yak (maaf kang ), maksa njeblosin lelaki kaku itu buat mengungkapkan cinta ke istrinya di depan orang banyak hehe. Wong ketika berbagi kisah hidupnya aja dia ga pernah nyebutin sekalipun nama istrinya, walau dia sangat menegaskan kesyukuran dia akan hadirnya sang istri di setiap fase sulit dia. Dari caranya itu, jelas dia ingin menyimpan rasa indah itu khusus untuk dirinya.
Namun, di panggung akbar itu, dia kembali dikejutkan oleh sahabatnya. Dengan dihadirkan sang bidadari di sisinya, di akhir sesi motivasinya.
Semua tertawa mendengar tantangan kang Rendy, sang suami tetap tertunduk malu. Sang bidadari tersenyum dan mengulurkan tangannya. Dia menggenggam tangan sang suami pilihannya. Kamera menyoroti genggaman tangan yang membuat iri banyak orang itu. Sang bidadari kembali menyelamatkan hati dan nama baik suaminya di depan orang banyak .
Kami menyaksikan sang suami mengungkapkan rasa terima kasihnya juga maafnya kepada sang istri. Ditemani dengan air mata yang terus mengalir deras di pipinya.
Maasya Allaah. Butuh keberanian luar biasa dan kerendahan hati bagi seorang lelaki kaku untuk bisa mengucapkan kalimat indah dan sangat personal itu di depan orang banyak.
Dalam salah satu sesi motivasi Meet The Guru di acara #TemnasSBDKK hari Sabtu, 4 Maret 2017 di Djakarta Theater kemarin, ini adalah sesi menyentuh hati dari Dewa Eka Prayoga (DEP) dengan tema yang sangat kuat: Melawan Kemustahilan.
DEP berbagi sebagian kisah hidupnya yang sebenarnya masih muda (dia dan istri 'baru' berusia 25 tahun lhooo) tetapi ko terasa sudah begitu tua karena berbagai fase hidup yang terasa begitu berat dan penuh hikmah ( dia bilang serasa udah berusia 38 tahun).
Di sesinya, DEP menjelaskan 7 poin yang diambil dari materi kang Rendy Saputra, yang terjadi dalam dirinya. Bahasan yang sangat menarik. Semoga saya dimudahkan untuk berbagi kisah tentang 7 hal itu nanti. Bertahap.
Namun sekarang saya ingin berbagi kisah menyentuh hati tentang bidadari ayu milik DEP. Mba Wiwin Supiah. Seorang wanita mungil, ayu, tegar dan tegas. Jilbab santun yang menghiasi wajah indahnya ikut memancarkan cahaya kekuatan cinta yang terpendar dari tatapan mata dan senyum lembutnya.
Allaahu Akbar! Saya sedang menyaksikan kebenaran hadits Nabi Muhammad saw yang mengatakan bahwa sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita solihat. Sungguh.
Keteguhan iman mba Wiwin Supiah memancar kuat di setiap geraknya. Senyumnya begitu lembut dan kuat. Iya. Kita akan bisa merasakan kekuatan hatinya dari senyumnya lho.Usia mudanya ternyata tak menghalangi kedewasaan jiwanya menjulang melampaui sebagian wanita lain seusianya. Karena karunia kekuatan iman memang tak diberi berdasarkan usia. Ya. Karena untuk menjadi SANTAN KEHIDUPAN memang harus rela melalui proses yang berat dan berliku.
Mba Wiwin Supiah, seorang wanita solihat muda di akhir zaman, telah membulatkan tekad untuk meraih santan kehidupannya bersama DEP, suami pilihannya.
Dan dia siap membayar harganya. Karena inilah jalan mereka untuk meraih surga yang dijanjikan Allah kepada semua hambanya yang beriman.
Beruntunglah DEP, Allah beri bidadari langit yang nyata di dunia ini.
Mungkin ini sebagai pertanda bahwa mereka berdua, sebagai pasangan entrepreneur muda, mengemban tugas besar untuk mengedukasi umat akan pentingnya memelihara kekokohan keluarga dalam mengarungi bahtera hidup ini.
Kang Rendy yang terlihat konsisten mengangkat nilai kekokohan keluarga dalam berbisnis, melihat kekuatan kebaikan itu yang harus disebar agar bisa menginspirasi makin banyak keluarga Muslim Indonesia.
Inilah sedikit dari sekian banyak energi istimewa yang kami semua rasakan dari acara temnas bisnis ini.
Ya.
Di SBKKK kami tak sekedar sedang belajar berbisnis. Kami sedangkan belajar bersama untuk menyempurnakan komitmen keislaman kami. Sebagai manusia yang profesional di segala bidang kehidupan. Secara individu, keluarga juga sosial dan bisnis.
Yang pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan bernegara kita kelak.
Satu lagi, nilai kuat yang saya dapatkan dari acara bermutu ini. Kekuatan iman, SemangatLangit, akan memberi kekuatan energi untuk mengokohkan nilai keluarga dan memancangkan mimpi besar dan tinggi, dan berbisnis dengan benar menjadi salah satu jalan kita untuk menebar manfaat bagi umat.
Sebagai seorang istri, sesi ini sungguh memberi saya semangat untuk ikut MEMPERTANGGUNGJAWABKAN
pilihan saya, dengan berusaha maksimal mendampingi suami meraih prestasi terbaiknya sebagai qowwam, wabil khusus di bidang ekonomi.
Bismillaah... laa hawla walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhiim.
Faidza azzamta fatawakkal 'alallaah.
Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a'yun waj'alna lilmuttaqiina imaama.
-Iin Savitry, #BundaBidadari-
#TemnasSBDKK
#MendampingiSuamiBertumbuhMenjadiQowwamSejati
#BerusahaMenjadiIstriBidadari
#MengepakkanSayapDakwahDalamBisnisBersamaKeluarga
#MenujuKeluargaQurani
#FASTFamily
#MenjadiAyahArtisBundaBidadaridanAnakBintang
0 komentar:
Posting Komentar